Sekolah Tatap Muka Diijinkan Gubernur

Sekolah Tatap Muka Diijinkan Gubernur

BENGKULU - Berdasarkan keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri, terkait tentang penyelenggaraan pembelajaran sekolah tatap muka, Pemerintah Daerah bersama FKPD Provinsi Bengkulu melaksanakan rapat persiapan belajar tatap muka dengan kondisi Wabah Virus Corona (Covid19), hal ini sebagaimana dikatakan oleh Gubernur Dr. Rohidin Mersyah. \"Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan tadi, kita mulai berpikir bagaimana memulai membuka sekolah tatap muka, tapi tentu dengan skenario Protokol Kesehatan. Seperti kita ketahui kegiatan belajar mengajar dengan online mungkin kalau di kota berjalan dengan lancar, akan tetapi kabupaten atau desa kegiatan tersebut tidak maksimal. Bahkan tidak dilaksanakan dikarenakan beberapa faktor diantaranya, jaringan internet yang mungkin belum tersedia di pelosok-pelosok desa.\" ujarnya usai Coffee Morning dan Rapat Persiapan Belajar Tatap Muka SMA/SMK, Rabu (10/2) di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu. Dengan status saat ini, Provinsi Bengkulu pada zona kuning yakni kasus Covid-19 berada pada tingat rendah, maka sekolah tatap muka boleh dilakukan dan akan mulai diterapkan, terutama yang menjadi kewenangan Pemprov itu SMA, SMK, SLB termasuk Madrasah Aliyah. “Untuk SD dan SMP itu kita serahkan ke Bupati/Walikota untuk melakukan evaluasi menyeluruh sehingga bisa menyesuaikan dengan surat edaran itu akan kita lakukan dalam waktu dekat,\" jelas Gubernur Rohidin. Lanjut Rohidin, protokol kesehatan sendiri wajib untuk dipatuhi oleh sekolah - sekolah akan melakukan sekolah tatap muka. Nantinya, kata Gubernur Rohidin akan ada tim yang turun untuk melakukan evaluasi guna memastikan penerapan protokol kesehatan di tiap sekolah. \"Kita sudah sepakat dengan Fokopimda untuk memastikan bahwa protokol kesehatan itu diterapkan di sekolah - sekolah kemudian kita pantau dalam 1 - 2 minggu hingga 1 bulan, jika memang tidak menimbulkan kasus maka kita lanjutkan, namun jika sebaliknya akan kita lakukan perbaikan - perbaikan, nanti ada tim yang turun ke sekolah - sekolah,\" pungkas Gubernur. Sementara itu, Eri Yulian Hidayat selaku Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi menyebutkan, setelah pihaknya melakukan pemantauan dari aspirasi orang tua murid bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka, sangat diinginkan, mengingat dalam waktu dekat anak-anak kita akan melaksanakan ujian Nasional. Oleh karena itu pihaknya mohon kepada forum ini dapat memberikan dukungan dan support agar anak-anak bisa melaksnakan proses pembelajaran tatap muka kembali. \"Tentunya nanti kami akan membagi tehnisnya dengan pihak sekolah mulai dari pembagian siswa perkelas yang semula 36 siswa/kelas menjadi 16 siswa/kelas dan sebagainya,\" katanya.(ken)

Sumber: