Gelar Debat di Bengkulu, KPU Seluma Panen Kritikan

Gelar Debat di Bengkulu, KPU Seluma Panen Kritikan

Pilkada 5 Tahun Lalu, Debat Bisa di Tais

PEMATANG AUR - Debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Seluma kemarin (13/11) malam dilaksanakan di salah satu hotel Kota Bengkulu. Kegiatan debat dengan kehadiran orang yang terbatas ini, juga akan ditayangkan secara langsung melalui siaran di stasiun tv lokal serta sosial media. Debat kali ini tidak akan dilaksanakan sama seperti 2015 lalu, karena dihadiri maksimal 25 orang saja, mengingat situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Perbedaan dengan pelaksanaan debat Pilkada sebelumnya, bukan hanya pada jumlah orang yang dapat hadir. Pada 2015 lalu debat kandidat dilaksanakan di Kabupaten Seluma, tepatnya di Gedung PGRI, yang beralamatkan di kelurahan Talang Saling Kecamatan Seluma. Salah satu pertimbangan KPU adalah mengenai kondisi jaringan internet di Seluma, yang dinilai kurang mampu untuk menayangkan siaran langsung. Namun pemilihan lokasi di luar kabupaten yang dilakukan KPU kali ini, juga menuai kritik. Salah satunya dari anggota DPRD Kabupaten Seluma dari partai PAN, Yupan Ahyadi SM. \"Masalah layak atau tidak itu tinggal kita lagi yang desain atau menghiasnya, dan bisa jadi perhatian Paslon pula bila mana dilaksanakan di tempat kita inilah, apa yang kurang pantas, ataupun atas kesederhanaan dari kapasitas kemampuan kita,\" kata Yupan kepada wartawan, kemarin. Dia menilai jika kegiatan debat tetap dilaksanakan di Seluma, maka akan berdampak baik kepada Kabupaten Seluma sendiri dalam halnya pendapatan daerah. Sedangkan permasalahan teknis, menurutnya dapat dikoordinasikan dengan Dinas Kominfo Kabupaten Seluma. \"Untuk debat itu kan KPU mestinya bisa bangun kerjasama dengan pemerintah di seluma yang terkait dengan kegiatan itu, misal Kominfo bisa difungsikan untuk menguatkan jaringan EdGe ke fasilitas yang kuat lagi. Gedung gedung aset seluma sebagai tempat dapat berfungsi, sound kita bisa pakai sewa lokal, artinya putaran anggaran kegiatan tetap di daerah kita. Tetapi tentunya itu semua sudah dirancang jauh hari. Pada dasarnya saya pribadi tidak setuju kalau KPU tidak berusaha mencoba pelaksanaan di daerah sendiri,\" paparnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Seluma, Sarjan Effendi SE MM dalam keterangannya melalui sosial media menyebutkan, penentuan lokasi debat di Kota Bengkulu sudah melalui proses pembahasan dengan pihak terkait. Ia mengatakan ada empat alasan mengapa Seluma tidak dipilih menjadi lokasi debat. Penentuan tempat merupakan masukan dari tim kampanye paslon saat rapat persiapan debat terbuka antara KPU Kabupaten Seluma dengan tim kampanye paslon. Berkenaan saat ini kondisi pandemi covid-19 maka KPU menghindari kerumunan massa di sekitar tempat debat terbuka. Selain itu, gedung atau hotel di wilayah Kabupaten Seluma belum ada yang representatif dan juga suara di dalam gedung tidak bisa didengar dengan baik. Menurutnya untuk mengecek kualitas suara bisa ditanyakan dengan yang sudah sering menghadiri acara di balai adat dan gedung PGRI, supaya tahu kualitas suara yang keluar dari pengeras suara. Debat terbuka akan disiarkan secara langsung melalui beberapa media yang menggunakan jaringan internet maka tempat pelaksanaan debat terbuka harus didukung oleh signal internet yang memadai sedangkan sinyal internet di Gedung Balai adat dan Gedung PGRI yang menjadi alternatif tempat pelaksanaan debat terbuka tidak didukung oleh signal internet yang memadai. \"Karena sudah diatur dan keputusan sudah diambil, jadi tidak mungkin lagi dipindahkan,\" tandasnya. (ndi)

Sumber: