Edison : Tidak Ada Orang yang Bisa Memilih Dimana Dia Dilahirkan

Edison : Tidak Ada Orang yang Bisa Memilih Dimana Dia Dilahirkan

\"\"Kata H. Edison Simbolon, Diserang Politik Identitas

Calon Bupati Seluma No 2, H. Edison Simbolon, adalah Calon Bupati yang saat ini sangat tinggi elektablitasnya. Kepopulerannya, sampai ke pelosok desa di Kabupaten Seluma. Dikenal sebagai Mantri Simbolon, saat dia bertugas sebagai perawat di Kabupaten Seluma tahun 1985. Kemudian, dikenal sebagai politisi, pernah sebagai  Wakil Ketua DPRD Seluma,  lalu menjadi Wakil Walikota Bengkulu, selanjutnya Wakil Ketua DPRD Provinsi. Terakhir sebagai Ketua Komisi di DPRD Provinsi, sebelum akhirnya mundur dan mencalon Bupati Seluma. Selain itu, Edison Simbolon dikenal sebagai pengusaha. Dia memiliki kebun sawit pribadi yang cukup luas dan memiliki hotel di kawasan wisata Pantai Panjang. Karena elektabilitas yang tinggi, dia kerap diserang politik identitas. Apa sih tujuannya mencalon Bupati Seluma? Berikut bincang bincang dengan Edison Simbolon.

Anda sebelum mencalon, merupakan anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Dapil Seluma. Iya. Saya anggota DPRD Provinsi dari Partai Demokrat. Kebetulan saya mencalon dari Dapil Bengkulu.

Apa tidak rugi melepas sesuatu yang sudah di tangan? Lalu kembali turun di gelanggang Pilkada Seluma ini?

Ha..ha.(tertawa). Tidak lah. Kalau untuk pengabdian, tidak ada keraguan untuk mundur. Iya memang, ini baru  menjabat setahun lebih di DPRD Provinsi, kemudian dilepas untuk pengabdian di Kabupaten Seluma yang kita cintai ini. Tidak, kalau untuk pengabdian di kabupaten Seluma bagi saya itu pengabdian. Saya sama sekali tidak merasa rugi.

Anda kan diserang dengan politik identitas? Diragukan ke-Selumaannya?? Saya tegaskan saya dari Suku Batak. Dan saya tegaskan, saya atau siapapun tidak bisa memilih dari suku mana dia lahir atau dari agama apa dia lahir, bahkan warna kulitnya. Seseorang tidak bisa memilih, siapa ibunya. Itu semua sudah garis tangan yang sudah dibuat Allah Swt.Jadi sebenarnya, dengan mempermasalahkan status seseorang, itu kita mempermasalahkan ketetapan yang telah dibuat Allah Swt.

Kalau bicara soal ke-Selumaan saya, sudah sejak tahun 1985 saya di Seluma. Anak-anak saya besar di Seluma. Bahkan anak saya juga mengabdi di Seluma. Usaha saya di Seluma, kebun saya di Seluma dan rumah saya di Seluma. Dan saya besar juga dari Seluma. Untuk itu, saya ingin mengabdi memajukan kabupaten Seluma yang kita cintai ini.

 

Lalu apa yang akan anda wujudkan di Seluma?

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk kemajuan Seluma. Namun yang pasti, saya ingin menciptakan wajah Seluma yang maju. Keinginan saya, ingin menata Kota Tais agar benar-benar layak menajdi ibu kota kabupaten. Kalau kita lihat, hanya beberapa km Kota Tais ini. Ini akan kami tata, sehingga Tais hidup dan berseri.

Dan kedua, insfratruktur berupa jalan, rumah sakit dan pendidikan. Saya ini juga penya sawit. Jadi saya sangat tau, apa keluhan petani sawit dan toke sawit, termasuk petani lainnya saat memabwa hasil pertanian mereka keluar dari kebun mereka. Saya sangat tau, truk mereka kadang terbalik, kadang patah as, pecah ban akibat insfratruktur yang rusak berat. Ini akan saya benahi dan kita usahakan jalan-jalan sentra produksi, itu mulus dan bisa dilewati roda 4.

Untuk pendidikan, kita butuh pemeratan guru. Saya piker Dinas Pendidikan sudah punya peta penyebaran guru di Kabupaten Seluma. Hanya saja mungkin dalam melakukan pemerataan ini, belum dilaksanakan dengan baik. Saya jamin, semua sekolah akan cukup guru PNSnya. Kita Seluma ini harus berbenah dengan tepat, agar dunia pendidikan kita bangkit dan bisa bersaing di tingkat Provinsi bahkan nasional.

Untuk  kesehatan, kita akan benahi pertama pelayanan kesehatan di Puskesmas. Bagaimana Puskesmas bisa menjadi pelayan pertama yang dapat menangani pasien dengan baik. Sehingga warga puas dan tidak perlu ke RS Tais. Pembenahan di Puskesmas dan Pustu menjadi sasaran utama.

Selain itu, setiap Puskesmas harus ada satu ambulance yang stanby dan tidak boleh dibawa pulang oleh petugasnya. Sehingga bisa digunakan warga saat mendadak atau membutuhkan ambulance.  Pelayanan tingkat dasar yang optimal, akan membuat warga di desa sehat dan lebih terperhatikan kesehatannya.

Sumber: