Sawit Hitam Dipotong 50%, 113 Supir Truk Mogok
AIR TERAS – Ratusan sopir truk dan toke sawit, menolak membongkar buah tanda sawit di PT. Bengkulu Sawit Lestari (BSL) II. Paslanya, ada aturan baru di perusahaan ini. Bhawa buah sait hitam dan orange, dipotong 50 persen. Aturan ini mulai berlaku kemarin. Diungkapkan salh satu toke sawit dan juga supir truk, Uke, aturan ini snagat merugikan pihaknya. ‘’Kami merasa dirugikan. Apa lagi, ini tidak memberi tahukan kepada kami sebelumnya pemegang DO. Percuma keberadaan TP. BSL II ada di wilayah Kecamatan Talo, kalau tidak mengangkat harga penjualan petani. Kebijakan ini jelas membuat masyarakat mogok kerja. 113 truk terparkir di depan gerbang pintu masuk BSL. Kami tidak bongkar muatan, masih menunggu keputusan pihak PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL). Jika tidak ada kejelasan dari Manager PT BSL tersebut, kami akan melarikan sawit ini di pabrik sawit lainnya,’’ ujar Uke dikonfirmasi Radar Seluma kemarin (23/10).
Ditambahkan Uke, peraturan baru mereka tahu pagi ini. ‘’Ada 9 kriteria yang dibuat yakni buah tandan sawit yang jatan, buah tandan sawit mentah, dan buah busuk jaket. Sementara buah tanda sawit hitam, masak orange dipotong 50 persen. Kami tidak terima atas peraturan PT BSL wilayah II ini, kami kecewa karena tidak ada pemberi tahuan kepada kami secara surat endaran. Pemberitahuan hanya ditempel di dinding pos jaga sehingga kami kaget hari ini. Terpaksa 113 truk berisi buah sawit tidak dibongkar,’’terang Uke.
Salah satu pemegang DO yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten Seluma Ahsin membenarkan ada 113 truk mogok, tidak melakukan aktivitas bongkar muat. ‘’Karena adanya peraturan baru dari PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL), Wilayah II Talo ini, \"ujarnya.
Pihak PT membuat aturan buah tanda sawit hitam masak orange dipotong 50 persen. ‘’Saya sudah ketemu dengan manager PT. BSL, namun masih menunggu kesimpualan keputusan Direksi PT Bengkulu Sawit Lestari (BSL). Manager PT. BSL masih dalam upaya ujtuk melakukan koordinasi kepada Direksi PT, kita tunggu aja hasilnya. Memang berat jika buah tanda sawit hitam masak orange dipotong sampai 50 persen sangat terdampak di masyarakat,\"terang Ahsin kepada Radar Seluma.
Radar Seluma kemarin telah berusaha untuk melakukan konfirmasi Kkepada Manager PT. Bengkulu Sawit Lestari (BSL), terkait hal yang disampaikan oleh para supir truk. Namun pihak security PT. BSL tidak memperbolehkan Radar Seluma masuk.
Bahkan Radar Seluma menunggu sampai 2 jam di pos penjaga, namun masih tidak diperbolehkan masuk. (apr)
Sumber: