Pagar Alam, Kota Bandung di Sumatera Selatan

Pagar Alam, Kota Bandung di Sumatera Selatan

 

Kota Bandung di Sumatera Selatan. Mungkin itu sebutan yang pantas bagi Kota Pagar Alam. Walau memang belum bias dikatakan menyamai indahnya dan ramenya Kota Bandung di Jawa Barat. Akan tetapi ada persamaan persamaan dalam hal cuaca dan kesegaran antara Bandung dan Pagar Alam. 3 hari 2 malam kami di Pagar Alam, menunjukan bahwa kota ini terus berbenah dan memperbaiki diri.
Jeffri Ginting, SE, Radar Seluma

Jika ingin berlibur di Kota Pagar Alam, maka pesan kamar villa yang berada di kawsan kebuh the, harus jauh-jauh hari. Pengalaman rekan saya General Manager Radar Kepahiang, Erwin Abendi, SE, dia beserta keluarga tidak mendapatkan kamar di villa. Walau mesannya sekitar 3 minggu sebelum dia berlibur weekand di Pagar Alam. ‘’Saya sudah mesan ke GM Pagar Alam Pos sekitar 3 minggu, sabtu dan minggu. Tapi sudah tidak dapat lagi. Sduah penuh. Jadi terpaksa saya menginap di homestay,’’ceritanya.
Kota Pagar Alam saat ini emmang luar biasa. Tenang, nyaman dan sejuk. Villanya berada di Kota, depan perkantoran dan rumah dinas. Bahkan di depan rumah dinas Walikota Pagar Alam, banyak villa dan homestay yang bisa dipesan dan aman.
Pagi hari di Pagar Alam, bisa dimanfaatkan dengan berjogging. Susana pagi serta udara yang segar, membuat jogging di kawasan kebun teh ini begitu menyenangkan. Tak ada lagi cerita cerita menyeramkan dan criminal yang selama ini, terjadi dan membuat Kota Pagar Alam kurang mendapat perhatian wisatawan lokal.
Gedung-gedung perkantoran juga ditata dengan indah, menyatu dengan indahnya kawasan wisata di kota ini.
Banyak wisata di Pagar Alam ini, seperti wisata kebuh teh, wisata medan magnet, air terjun dan mendaki gunung Dempo. Radar Seluma juga berkesempatan mengunjungi wisata air terjun di swah yang saat ini viral yakni Tanjung Sakti. Berada di daerah Tanjung Sakti denganb luas 9 Ha.
Wisata Tanjung sakti ini, milik Walikota Palembang Harjono bersama keluarga. Saat ini dikelola oleh keluarganya dan warga sekitar. Wisata ini mengandalkan alam yang ada di tanah milik keluarga Harjono. Dibentuk sedemikian rupa, sehingga indah. Ada air terjun, sungai dan taman bunga. Hebatnya, masuk ke kawasan yang mungkin menghabiskan dana miliaran ini, GRATIS. Sama sekali tidak dipungut bayaran. Hanya membayar parker.
Selain itu, jajanan di dalam juga murah. Untuk segelas kopi, hanya 5000 rupiah. ‘’Selama saya masih hidup, saya akan menggratiskan wisata ini. Kalau nanti saya tidak ada lagi, ya terserah anak-anak dan cucu lah,’’ujar Kiki, demikian sapaan akrab Walikota ini kepada Radar Seluma, ketika bersama-sama di lokasi wisata Tanjung Sakti.
Dikatakan Walikota Palembang ini, dirinya hanya ingin mengembangkan desa kelahirannya. ‘’Saya lahir dan besar di wilayah ini. Jadi saya mau daerah saya ini bisa maju dalam hal ekonomi,’’bebernya.
Saran penulis kepada pengambil kebijakan di kabupaten Seluma, apakah itu eksekutif dan legislative, bisa studi banding ke lokasi ini. Belajar mengembangkan wisata yang bisa menghidupkan ekonomi warga. (**)

Sumber: