Perjalanan LRT Jabodebek Bertambah, KAI Pastikan Perawatan Sarana Optimal
LRT TS20 sedang diujicoba--
Bekasi, Radarseluma.Disway.id - Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keselamatan dan keandalan operasional, KAI terus melaksanakan perawatan sarana LRT Jabodebek secara rutin dan terjadwal. Komitmen ini tetap menjadi prioritas, seiring dengan peningkatan jumlah perjalanan harian LRT Jabodebek pada hari kerja yang mulai diberlakukan sejak 1 Juli 2025, dari semula 366 perjalanan menjadi 398 perjalanan per hari.
BACA JUGA:Sound Horeg Diharamkan MUI Jatim, Apa Itu Sound Horeg dan Asal-usulnya
BACA JUGA:Sound Horeg Diharamkan MUI Jatim, Suaranya Mengganggu
Seluruh rangkaian LRT Jabodebek menjalani siklus perawatan berkala yang meliputi perawatan harian dan bulanan. Perawatan harian dilakukan setiap hari sebelum kereta dioperasikan. Pemeriksaan ini mencakup pengecekan fungsi sistem pengereman, traksi, HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), kelistrikan, PIS (Public Information System) termasuk interkom, layar informasi penumpang, serta aspek keselamatan dan pelayanan lainnya untuk memastikan setiap rangkaian siap melayani pengguna secara aman dan nyaman.
Sementara itu, perawatan bulanan difokuskan pada pemeriksaan menyeluruh terhadap bagian eksterior dan interior kereta, termasuk bogie (roda dan sistem suspensi), sistem propulsi, serta komponen elektrik dan mekanik lainnya. Seluruh proses dilakukan oleh teknisi bersertifikasi di Depo LRT Jabodebek.
“Penambahan frekuensi perjalanan tentunya membutuhkan manajemen operasional yang lebih adaptif, namun hal ini tidak mengurangi komitmen kami untuk terus menjaga kondisi sarana dalam keadaan prima. Perawatan tetap dilakukan secara berkala sesuai standar yang telah ditetapkan,” ujar Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi.
BACA JUGA:Toyota Agya Mobil Desain Kecil dan Gagah, Jadi Incaran Konsumen di Pasar Otomotif Tanah Air
Seluruh kegiatan perawatan dijalankan mengacu pada Sistem Prosedur Pemeriksaan Perawatan Sarana (SISPRO) yang ditetapkan oleh KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Untuk menunjang pemantauan kondisi kereta secara real-time, tim teknisi juga menggunakan aplikasi Integrated Maintenance and Asset Management (IMAM) yang mencatat riwayat perawatan dan membantu deteksi dini terhadap potensi gangguan teknis.
Sumber: