Primaya Hospital Bekasi Timur Raih Penghargaan dari World Stroke Organization, Fasilitas Kesehatan Lengkap

  Primaya Hospital Bekasi Timur Raih Penghargaan dari World Stroke Organization, Fasilitas Kesehatan Lengkap

Dapat penghargaan dari WSO karena alat Cardiovascular Center dan memperkuat Brain & Spine Center--

Di Indonesia, stroke menjadi masalah kesehatan publik serius di Indonesia. Dari data Riskesdas 2023, prevalensi stroke mencapai 8,3% artinya setiap 100 penduduk, sekitar 8 orang mengidap stroke. Selain itu, data IHME (2019) mencatat stroke menyumbang 19,42% dari total kematian di Indonesia. Beban ekonomi akibat stroke pun sangat besar pendanaan mencapai Rp 5,2 triliun pada 2023 menempatkannya sebagai salah satu penyakit tidak menular paling membebani sistem kesehatan nasional. Stroke juga menjadi penyebab utama kecacatan jangka panjang dan berdampak signifikan terhadap produktivitas masyarakat.

 

Sama halnya dengan stroke, serangan jantung dan hipertensi yang menjadi epidemi di Indonesia. Kurang lebih 17.7% kematian di indonesia diakibatkan penyakit jantung dan pembuluh darah, dengan adanya cathlab dan ICCU sebagai fasilitas penunjang untuk tindakan jantung intervensi bisa menjadi penyedia fasilitas kesehatan yang lengkap karena tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain

 

 BACA JUGA:Dilaporkan Warga, Kejari Seluma Telusuri Dugaan Penyimpangan Dana Desa Tangga Batu

 

“Stroke dan penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia. Karena itu, kehadiran layanan terpadu ini bukan sekadar fasilitas, melainkan solusi nyata agar pasien dapat tertangani lebih cepat dan tepat. Kami percaya, intervensi dini adalah kunci untuk menurunkan beban kesehatan masyarakat.” tutup dr. Maizar

 

 

Sumber: