Kisah Rasulullah SAW dalam Perang Badar yang Bersejarah
Radarseluma.disway.id - Kisah Rasulullah SAW dalam Perang Badar yang Bersejarah--
Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Perang Badar merupakan peristiwa bersejarah yang menjadi titik balik dalam perjalanan dakwah Islam. Pertempuran ini bukan sekadar pertemuan antara dua pasukan, tetapi sebuah konfrontasi antara iman dan kekufuran, kebenaran dan kebatilan. Rasulullah SAW bersama para sahabatnya menghadapi musuh dengan jumlah yang jauh lebih besar, namun dengan izin Allah SWT kemenangan berpihak pada kaum Muslimin.
Latar Belakang Perang Badar
Setelah hijrah ke Madinah, kaum Muslimin sering mendapat ancaman dari kaum Quraisy Makkah. Puncaknya terjadi ketika kafilah dagang Quraisy pimpinan Abu Sufyan kembali dari Syam. Rasulullah SAW bersama sekitar 313 pasukan Muslim berangkat untuk mencegat kafilah tersebut. Namun, Quraisy mengetahui rencana itu, lalu mengerahkan sekitar 1000 pasukan lengkap dengan peralatan perang.
Allah SWT menyinggung peristiwa ini dalam firman-Nya:
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu (ketika itu) dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah supaya kamu bersyukur.” (QS. Ali Imran: 123)
Strategi Rasulullah SAW
Sesampainya di Badar, Rasulullah SAW bermusyawarah dengan para sahabat. Sahabat Al-Miqdad bin Amr RA menyatakan kesetiaannya:
*"Wahai Rasulullah, majulah sesuai perintah Allah, kami akan selalu bersamamu. Demi Allah, kami tidak akan berkata seperti Bani Israil kepada Musa: ‘Pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan perangilah mereka. Kami akan duduk menunggu di sini.’ Tetapi kami akan berkata: ‘Pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan kami akan berperang bersama kalian.’”
Rasulullah SAW kemudian menempatkan pasukan di dekat sumber air Badar agar kaum Muslimin dapat menguasai logistik.
BACA JUGA:Jejak Hijrah Rasulullah SAW: Perjalanan Agung Penuh Pengorbanan dan Keteladanan
Doa Rasulullah SAW
Malam sebelum pertempuran, Rasulullah SAW berdoa dengan penuh kekhusyukan:
“Ya Allah, penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kecil ini binasa hari ini, maka Engkau tidak akan lagi disembah di muka bumi.” (HR. Muslim)
Doa beliau begitu mendalam hingga selendang yang dikenakan jatuh dari pundaknya. Abu Bakar Ash-Shiddiq RA lalu menenangkan beliau seraya berkata: “Cukup ya Rasulullah, sungguh Allah akan memenuhi janji-Nya kepadamu.”
Jalannya Pertempuran
Pada 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah, perang pun meletus. Rasulullah SAW mengatur barisan dengan sangat rapi, lalu memberikan motivasi kepada para sahabat.
Allah SWT menggambarkan bantuan malaikat dalam perang ini:
Sumber: