Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari

Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari

Radarseluma.disway.id - Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok paripurna yang menjadi teladan utama bagi umat Islam. Allah SWT telah menjadikannya sebagai uswah hasanah (teladan yang baik) dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam hal akhlak. Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, meneladani akhlak Rasulullah SAW menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga kemuliaan diri, masyarakat, dan peradaban.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Qalam ayat 4 yang berbunyi 

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Artinya: "Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)

Ayat ini merupakan pujian langsung dari Allah SWT atas keagungan akhlak Rasulullah SAW. Maka, tidak ada figur yang lebih layak dijadikan panutan dalam urusan etika, moral, dan budi pekerti melebihi Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA:Keutamaan Memaafkan dan Melapangkan Hati: Jalan Menuju Kedamaian dan Ampunan Allah

Akhlak Rasulullah SAW sebagai Cerminan Islam

Islam datang sebagai agama yang tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan antar sesama manusia. Dalam hal ini, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa akhlak adalah bagian tak terpisahkan dari keimanan.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Ahmad yang mana berbunyi: 

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلَاقِ

Artinya: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad, no. 8952)

Hadits ini menegaskan bahwa salah satu misi utama kerasulan adalah menyempurnakan akhlak manusia. Maka, menjadikan Rasulullah sebagai teladan dalam akhlak adalah perwujudan iman itu sendiri.

BACA JUGA:Kiat Menjaga Kesabaran dalam Kehidupan Sehari-hari Pasca Satu Bulan Berpuasa Ramadhan

Bentuk-Bentuk Akhlak Rasulullah SAW dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut ini beberapa contoh akhlak Rasulullah SAW yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari:

1. Kejujuran (Shidiq)

Rasulullah dikenal dengan gelar Al-Amin (yang terpercaya), bahkan sebelum diangkat menjadi Nabi. Kejujuran beliau membuatnya dihormati kawan maupun lawan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat At-taubah ayat 119 yang mana berbunyi: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur." (QS. At-Taubah: 119)

Meneladani Rasul dalam hal kejujuran menjadikan hidup kita diberkahi, dipercaya orang lain, dan terhindar dari kemunafikan.

2. Kesabaran (Sabr)

Rasulullah SAW menghadapi berbagai rintangan, hinaan, dan ancaman dalam dakwahnya, namun beliau tetap sabar dan tidak membalas dengan keburukan.

Firman Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 127 yang mana berbunyi: 

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ

Artinya: "Dan bersabarlah, dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah." (QS. An-Nahl: 127)

Sabar adalah kekuatan jiwa yang sangat ditekankan dalam Islam. Meneladani kesabaran Rasulullah membuat kita mampu menghadapi ujian dengan kepala tegak.

BACA JUGA:Menghindari Kemalasan dalam Beribadah Setelah Ramadhan

3. Tawadhu' (Rendah Hati)

Meski menjadi utusan Allah dan pemimpin umat, Rasulullah SAW tidak pernah bersikap sombong. Beliau makan dan duduk seperti rakyat biasa, dan tidak membeda-bedakan orang berdasarkan status sosial.

Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri RA Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Abu Dawud yang mana berbunyi: 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْلِسُ فِيْنَا كَأَنَّهُ أَحَدٌ مِنَّا

Artinya: "Rasulullah SAW biasa duduk di tengah-tengah kami seakan-akan beliau adalah salah satu dari kami." (HR. Abu Dawud)

Ini menunjukkan betapa mulianya kerendahan hati Rasulullah, sebuah akhlak yang perlu diteladani agar tidak terjebak dalam keangkuhan.

4. Memaafkan dan Tidak Pendendam

Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi pemaaf, bahkan terhadap musuh-musuh yang pernah menyakitinya. Ketika beliau menaklukkan kota Makkah, beliau memaafkan orang-orang Quraisy yang dahulu memusuhinya.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Al-Baihaqi yang berbunyi: 

اذْهَبُوا فَأَنْتُمُ الطُّلَقَاءُ

Artinya: "Pergilah, kalian semua bebas (aku telah memaafkan kalian)." (HR. Al-Baihaqi)

Ini adalah puncak kemuliaan akhlak: memaafkan saat punya kuasa untuk membalas.

BACA JUGA:Pandangan Islam terhadap Joget Viral Bagi-bagi THR Ala Yahudi

5. Dermawan dan Peduli

Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Beliau tidak segan memberikan hartanya untuk membantu orang lain, dan bahkan lebih mendahulukan orang lain meskipun beliau sendiri dalam kesulitan.

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA yang mana diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang berbunyi: 

مَا سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا قَطُّ فَقَالَ لَا

Artinya: "Tidak pernah Rasulullah SAW diminta sesuatu, kecuali beliau memberikannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedermawanan ini perlu diteladani dalam bentuk kepedulian sosial di masyarakat.

Mengapa Kita Perlu Meneladani Akhlak Nabi Muhammad Rasulullah SAW?

Meneladani akhlak Rasulullah SAW bukan hanya kewajiban moral, tapi juga bentuk pengamalan syariat Islam secara menyeluruh. Hal ini penting karena:

  1. Membentuk pribadi yang unggul, baik di hadapan Allah maupun di mata manusia.
  2. Mewujudkan masyarakat yang harmonis, karena akhlak yang baik menumbuhkan saling percaya dan tolong-menolong.
  3. Menjadi sarana dakwah yang efektif, sebab akhlak yang mulia lebih mudah menyentuh hati manusia dibandingkan sekadar kata-kata.

BACA JUGA:Pentingnya Membiasakan Dzikir dan Doa Setiap Hari Setelah Ditempa Selama Bulan Ramadhan

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari berbunyi: 

إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقًا

Artinya: "Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Bukhari)

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah cerminan nyata dari akhlak Islam yang luhur. Meneladani beliau bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi menghidupkan kembali nilai-nilai mulia dalam kehidupan sehari-hari. Dari kejujuran, kesabaran, tawadhu’, kedermawanan, hingga pemaaf semuanya menjadi bekal membangun pribadi dan masyarakat yang berkualitas.

Sebagai umatnya, mari kita mulai meneladani akhlak Rasulullah SAW dari hal-hal kecil di lingkungan kita: berkata baik, tidak menyakiti orang lain, peduli pada sesama, dan sabar dalam menghadapi ujian.

Sudah saatnya kita menjadikan Nabi Muhammad Rasulullah SAW bukan hanya sebagai panutan dalam ibadah, tetapi juga dalam akhlak sehari-hari. Sebab Islam bukan hanya ritual, melainkan cara hidup yang sempurna. Dengan meneladani akhlak beliau, insya Allah kita akan menjadi pribadi yang dicintai Allah, disenangi manusia, dan mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat kelak.(djl)

Sumber:

Berita Terkait