Studi Zoho Workplace: Asia Pasifik Terdepan dalam Transformasi Digital Bahkan Kematangan Keamanan
Asia Pasifik Terdepan dalam Transformasi Digital Bahkan Kematangan Keamanan--
SINGAPURA, Radarseluma.Disway.id - Zoho, perusahaan teknologi global yang berkantor pusat di Chennai, telah merilis studi globalnya yang berjudul "Workplace Digital Transformation Survey 2025".
Menurut survei tersebut, Asia Pasifik menjadi yang terdepan dalam beberapa bidang utama, dan melampaui wilayah lainnya dalam penerapan keamanan siber, software untuk bekerja yang bertenaga AI, serta proses kolaborasi terstruktur. Studi ini diadakan oleh Zoho Workplace, enterprise e-mail dan collaboration suite dari perusahaan tersebut, yang dilakukan di berbagai industri dan skala perusahaan, juga mengungkap bahwa kematangan transformasi tempat kerja digital di Asia Pasifik (skor 66,35%) telah melampaui negara berkembang dan skor rata-rata global (62,3%).
BACA JUGA:Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Ini Kata BKN
BACA JUGA:BSI Ajak Kartini Masa Kini Dukung Implementasi ESG, Lestarikan Bumi
Lebih lanjut, studi ini memberikan gambaran bahwa perusahaan di Asia Pasifik memiliki tingkat implementasi tertinggi untuk autentikasi multi-faktor (40%), pelatihan kesadaran terhadap keamanan siber (44%), dan kebijakan pekerjaan jarak jauh yang aman (44%). Selain itu, pencarian dan perolehan kembali pengetahuan yang diperkuat oleh AI juga mencapai implementasi sebesar 54% di Asia Pasifik, dengan angka yang signifikan di atas tingkat rata-rata global yaitu sebesar 28%.
Dengan skor kematangan sebesar 66,35, Asia Pasifik menjadi yang terdepan di dunia dalam transformasi digital di tempat kerja.
Sekitar 76% responden Asia Pasifik mencapai level kematangan lebih tinggi (Level 3 atau lebih), menunjukkan penerapan alat dan proses canggih secara luas, yang mendorong efektivitas dan efisiensi tempat kerja. Berdasarkan temuan survei, Asia Pasifik adalah wilayah yang diperkirakan akan mencapai kematangan optimal dalam 10 tahun mendatang, dengan investasi berkelanjutan di tempat kerja digital.
Model kematangan transformasi digital (DX) dibangun berdasarkan indikator lingkungan kerja (alat dan proses digital) serta indikator kinerja karyawan (produktivitas, kolaborasi, dan kesiapan keamanan). Model ini membagi progres ke dalam empat level: Operasi informal (penggunaan alat dan proses minimal atau untuk salah satu tujuan), Standarisasi (alat dan alur kerja standar), Operasi terstruktur (integrasi lanjutan di seluruh departemen), dan Optimisasi (peningkatan terus-menerus pada alat dan proses). Selain indikator ini, survei juga melakukan pengukuran terhadap pengalaman karyawan, dampak perubahan di tempat kerja, dan penerapan alat digital (AI, analitik, dll.).
Sumber: