Nilai Ekspor Produk Turunan Nikel Indonesia Tumbuh Positif di Periode Januari–Agustus 2025
nikel--
JAKARTA, Radarseluma.Disway.id- Ekspor produk turunan nikel Indonesia tercatat sebesar USD22,2 triliun, meningkat sebesar 13,5% secara year-on-year (yoy) selama Januari–Agustus 2025 (8M25).
Ekspor produk turunan nikel Indonesia meningkat seiring dengan aktivitas smelter serta permintaan Tiongkok yang masih tinggi. Ekspor produk turunan nikel Indonesia didominasi oleh produk ferro nickel dengan proporsi sebesar 48,9%, stainless steel dengan 23,0%, dan mixed hydroxide precipitate (MHP) dengan 15,4%.
BACA JUGA: Laboratorium DLH Seluma Dijadikan Pusat Uji Kualitas Lingkungan
BACA JUGA: Baznas Kelola 3.670 Zakat PNS Seluma
Ekspor produk stainless steel mengalami penurunan seiring bergesernya pola permintaan di Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok menerapkan kebijakan yang berorientasi pada perlindungan dan penguatan industri logam dasar serta baja di dalam negeri. Kebijakan tersebut membuat Tiongkok mengurangi impor barang jadi stainless steel dari luar negeri dan memprioritaskan pasokan input dengan barang setengah jadi seperti ferro nickel sebagai bahan baku proses hilirisasi di dalam negeri.
Harga nikel masih tertekan seiring dengan produksi yang melebihi permintaan.
Harga rata-rata bulanan nikel LME pada September 2025 tercatat sebesar USD15.140/Ton, terkontraksi -6,41% yoy. Pada September 2025, produksi olahan nikel global mencapai 2,46 juta ton atau tumbuh 10,9% yoy. Pertumbuhan produksi ini lebih tinggi dibandingkan permintaan produk olahan nikel yang tercatat sebesar 2,29 juta ton atau tumbuh lebih lambat sebesar 6,6% yoy.
Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan harga rata-rata nikel LME pada tahun 2025 akan stabil di atas level USD15.100/ton.
BACA JUGA:Truk Bermuatan Sawit Terjun ke Jurang di Napal Melintang Seluma, Sopir Luka-Luka
Sumber: