BSI Perkuat Ekonomi Syariah, Mendukung Ekonomi Indonesia Maju

BSI Perkuat Ekonomi Syariah, Mendukung Ekonomi Indonesia Maju

BSI--

 

BACA JUGA:'Sky Roads', Menelusuri Perjalanan Xizang dari isolasi Menuju Modernitas

BACA JUGA:Menggebrak Pasar Digital: Manfaat QRIS BRI untuk Warung di Empat Lawang

Dalam Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan enam inisiatif ekonomi syariah. Yakni, inisiatif pertama, Gerbang Santri (Gerakan Pengembangan Pesantren dan Rantai Nilai Halal) untuk memperkuat kemandirian ekonomi pesantren sehingga dapat menjadi bagian dari rantai ekosistem halal. Kedua, JAWARA Ekspor (Jaringan Wirausaha Syariah Mendorong Ekspor),

untuk meningkatkan ekspor produk halal dengan membangun integrasi sistem informasi pendukung ekspor halal, sinergi penguatan akses pasar, dan penguatan kerja sama internasional sektor perdagangan produk halal. Ketiga, yaitu GEMA Halal (Gerakan Berjamaah Akselerasi Halal), dilakukan untuk mengakselerasi rantai nilai halal, melalui peningkatan produk bersertifikasi halal.

Sebagai upaya mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, Bank Indonesia juga menggagas inisiatif keempat dan kelima, yaitu SAPA Syariah (Sinergi Perdagangan dan Pembiayaan Syariah) dan KANAL ZISWAF (Kolaborasi Nasional Pengembangan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf). Adapun inisiatif keenam, LENTERA EMAS (Literasi dan Inklusi Ekonomi Syariah menuju Indonesia Emas) difokuskan pada berbagai program literasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.

 

BACA JUGA:Jumlah Honorer Kategori R4 Diajukan Lebih Banyak sebagai PPPK Paruh Waktu Dibanding R3

BACA JUGA:Kunjungan ke Maluku Utara, Menteri Nusron Komitmen Kawal Sinergi Jajaran di Moloku Kie Raha

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani juga mengatakan menekankan pentingnya  sektor keuangan syariah yang kuat untuk mendukung komitmen Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Pangsa aset keuangan syariah yang saat ini mencapai sebesar 51,42%, perlu terus ditingkatkan terutama pada instrumen keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan seperti SUKUK hijau dan cash waqf - linked Sukuk (CWLS).

Sumber: