Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat di 1Q25

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia  Melambat di 1Q25

Hanya harga petanian yang tetap naik. Seperti TBS--

 

JAKARTA, Radarseluma.Disway.id - Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,87% yoy pada 1Q25, melambat dari 5,02% yoy pada 4Q24. 

Realisasi pertumbuhan ini juga lebih rendah dibandingkan periode 1Q24 (5,12% yoy) yang didorong oleh momentum pemilu di awal tahun lalu. Seluruh komponen pengeluaran tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan. Sementara itu dari sisi lapangan usaha, beberapa sektor tercatat tetap tumbuh kuat seperti sektor Pertanian, Transportasi dan Pergudangan dan Jasa Lainnya.

 

BACA JUGA:Kepala Desa Hadir Sosialisasi Indeks dan Pembahasan Koperasi Merah Putih di Kecamatan Talo Kecil

BACA JUGA:Ferrari SF90 Stradale: Mobil Super Canggih Paling Populer dengan Unit Terbatas di Indonesia

Seluruh komponen pengeluaran tumbuh melambat pada 1Q25. 

Konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama PDB tumbuh 4,89% yoy, lebih rendah dari 4,98% pada 4Q24, meskipun didorong momentum Ramadan dan Idul Fitri. Ekspor tumbuh 6,78% yoy (vs 7,64% pada 4Q24) sejalan dengan melemahnya permintaan global. Perlambatan pertumbuhan juga dialami oleh komponen investasi menjadi 2,12% yoy pada 1Q25 (vs 5,03% yoy pada 4Q24).

 

Momentum Ramadan dan Idulfitri 2025 lebih landai dibandingkan tahun lalu, sehingga daya ungkitnya terhadap PDB 1Q25 tidak setinggi sebelumnya. 

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 1Q25 (4,89% yoy) berada di bawah rata-rata pertumbuhan pada periode yang terdapat momen Ramadan dan Idulfitri yakni sebesar 5,07% yoy (rata-rata tahun 2015-2019, 2023-2024). Ini sejalan dengan leading indicator Mandiri Spending Index (MSI) yang menunjukkan peningkatan pertumbuhan konsumsi pada Ramadan-Idulfitri 2025 lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2024 (11,2% pada 2025 vs 11,8% pada 2024). Lebih lanjut, peningkatan konsumsi yang terbatas juga dipengaruhi oleh aktivitas mudik yang lebih terbatas sehingga pertumbuhan konsumsi pada daerah tujuan pemudik (seperti Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta) tumbuh lebih rendah, kecuali Jawa Timur. 

 

BACA JUGA: Zindi dan Cassava Technologies Bekerjasama Inovasi AI Afrika

BACA JUGA:Disdikbud Akan Seleksi Kepala Sekolah di Seluma, Isi Jabatan Kepala Sekolah yang Kosong

Sumber:

Berita Terkait