BACA JUGA:Liburan Pakai Mobil Listrik, Jangan Takut, Berikut Lokasi SPKLU di Tol Trans Jawa
Meski belum rampung sesuai target awal, Supriyono memastikan pengerjaan proyek tetap berjalan dan terus dikebut. Berdasarkan kontrak kerja, pihak pelaksana mendapatkan perpanjangan masa pelaksanaan selama 60 hari hingga Februari 2026.
"Kami menargetkan penyelesaian proyek dapat dipercepat dan rampung maksimal akhir Januari 2026," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Penago I, Rustam Efendi, menilai keterlambatan proyek juga dipengaruhi oleh singkatnya waktu pelaksanaan. Menurutnya, pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di desanya baru dimulai pada pertengahan September 2025, sehingga waktu pengerjaan efektif hanya sekitar tiga bulan hingga akhir tahun.
"Dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat, tentu menjadi tantangan tersendiri. Pekerjaan paling berat berada pada tahap pematangan lahan gambut seluas kurang lebih satu hektare," jelas Rustam.
Dirinya juga menambahkan, lahan yang digunakan dalam pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih tersebut merupakan tanah hibah dari warga sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah pusat.
"Dalam proyek ini terdapat 13 item pembangunan, di antaranya dermaga, gudang beku (cold storage), balai pelatihan, bengkel nelayan, pabrik es, sentra kuliner, tempat pelelangan ikan (TPI), sistem drainase, mushola, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), gedung koperasi, serta sejumlah fasilitas pendukung lainnya," jelasnya.
BACA JUGA:13 Ribu Penumpang Internasional, Tercatat 7.000 Warga Malaysia, Naik Whoosh di Libur Natal
BACA JUGA: KPK Setop Kasus Izin Tambang Rp 2,7 T, Pukat UGM Sampaikan Kekecewaan
Rustam juga berharap proyek tersebut dapat segera diselesaikan karena diyakini akan memberikan dampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan dan perekonomian masyarakat pesisir di Desa Penago I.