Ia menyebut, di sejumlah daerah pemimpin daerah justru berjuang keras memperjuangkan tenaga honorer agar tetap bekerja dan mendapatkan skema pengangkatan yang layak. Sementara di Seluma, justru muncul wacana PHK massal yang dinilai dapat berdampak buruk bagi masyarakat.
“Pemimpin daerah yang lain mati-matian perjuangkan honorer. Ini malah di-PHK massal. Kami takutnya akan berdampak buruk ke masyarakat ke depan,” tambahnya.
Lebih jauh, ia juga menyinggung belum adanya kejelasan terkait nasib honorer kategori R3 (yang masih berstatus tenaga non-ASN dan belum lulus seleksi PPPK).
“Yang Seluma belum ada, terus yang R3 juga belum ada kabarnya ada atau tidak,” tutupnya.
BACA JUGA:Toba Pulp Lestari Sampaikan Ini Terkait Tuduhan Keterlibatan dalam Banjir Besar Sumatra
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Seluma terkait penanganan khusus tenaga honorer di sektor pendidikan.(adt)