BENGKULU SELATAN, Radarseluma.Disway.id - Manajemen PT ABS akhirnya buka suara, terkait kasus yang terjadi di Pino Raya. Dimana ada petani mengaku ditembak. Bahkan pihak PT ABS mengklaim kejadian diawali masyarakat petani.
BACA JUGA:Kasus Penembakan di PT ABS, Petani Korban Penembakan Lapor ke Polisi
BACA JUGA: 34 Korban Tewas Akibat Bencana Alam di Sumut, Banjir Bandang dan Longsor
Manager PT ABS Suribakti Damanik menceritakan peristiwa di lahan PT ABS. Saat itu dirinya hadir di tengah-tengah lahan PT ABS dan berhadapan langsung dengan masyarakat. Saat itu pihak PT sedang perbaikan jalan lebih kurang 7 kilometer menggunakan alat berat. Jalan tersebut digunakan untuk mengeluarkan buah TBS menggunakan kendaraan mobil.
Namun di tengah operasi tersebut, Pihak PT ABS sebutnya mendapat hadangan dari masyarakat yang mengaku sebagai petani Pino Raya. Sampai akhirnya terjadi peristiwa berdarah.
"Kejadian itu bermula dari mereka warga (petani), ingin mengeluarkan alat itu (alat berat) secara paksa. Warga menarik saya dan menyerang saya," ungkapnya.
Bahkan menurutnya salah satu karyawan PT ABS yang membidangi asisten keamanan dan juga merangkap sebagai humas PT ABS, Riki juga menjadi korban serangan masyarakat.
Terkait soal senjata api yang digunakan salah satu karyawannya tersebut, Suribakti membantah kalau karyawan PT ABS dibekali senjata api.
"Tidak ada, tidak ada satpam dipersenjatai tidak ada," ungkapnya.
Sementara lahan yang di sengketakan oleh masyarakat itu lanjut Suribakti adalah lahan yang sudah di HGU kan oleh PT. Total lahan yang sudah di HGU kan 444 hektare.
BACA JUGA:Operasi Berjalan Lancar, Kondisi Jeni Pratiwi Masih Butuh Perawatan Intensif
BACA JUGA:Fenomena Anak Zaman Sekarang: Ketika Anak Kecil Berani Menghina Orang Tua