Artinya: “Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.” (QS. Al-Ghāsyiyah: 6–7)
Dan tentang minuman mereka:
وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
Artinya: “Dan mereka diberi minuman dengan air yang mendidih, yang memotong-motong usus mereka.” (QS. Muhammad: 15)
Begitu pula pakaian mereka disebutkan dalam Al-Qur’an:
فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ
Artinya: “Bagi orang-orang kafir dibuatkan pakaian dari api neraka, dan dicurahkan air yang mendidih ke atas kepala mereka.” (QS. Al-Hajj: 19)
Semua gambaran ini menunjukkan betapa lengkap dan mengerikan bentuk azab di neraka, meliputi tubuh, jiwa, dan hati.
4. Jeritan dan Penyesalan Para Penghuni Neraka
Penduduk neraka akan menyesal luar biasa atas perbuatan mereka, namun penyesalan itu datang terlambat. Mereka meminta ampun, namun pintu tobat telah tertutup.
Allah SWT berfirman:
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ
Artinya: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh, berbeda dengan yang dahulu kami kerjakan.” (QS. Fāṭir: 37)
Namun, Allah SWT menolak permintaan mereka karena masa ujian di dunia telah berakhir. Inilah puncak penyesalan dan kesengsaraan abadi.
Gambaran neraka dalam Al-Qur’an dan hadis bukan sekadar kisah menakutkan, melainkan peringatan penuh kasih dari Allah SWT agar manusia tidak terjerumus dalam kesesatan. Neraka adalah manifestasi keadilan Allah terhadap mereka yang menolak kebenaran, berbuat zalim, dan tidak mensyukuri nikmat-Nya.
Namun bagi orang-orang beriman, gambaran ini menjadi motivasi untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak amal saleh, meninggalkan dosa, serta beristiqamah di jalan Islam.