Jika Bitcoin bertahan di atas $113.000, call options senilai lebih dari $300 juta akan aktif, memberi keunggulan bagi pihak bullish.
Namun jika harga turun di bawah $111.000, put options senilai ratusan juta dolar akan diuntungkan, meningkatkan risiko tekanan jual.
Grafik distribusi call (hijau) dan put (merah) options menunjukkan level kunci di $113.000 dan $111.000 sebagai titik penentu arah pasar |
“Momentum Bitcoin saat ini digambarkan sebagai ‘lancar namun rapuh’,” ujar Alex Kuptsikevich, Chief Market Analyst di FxPro.
Dengan level resistance kunci di $115.000 dan $120.000, pasar tetap waspada terhadap potensi volatilitas baru dari rilis inflasi AS dan keputusan The Fed terkait suku bunga.
Lonjakan Bitcoin juga berimbas ke altcoin utama. Solana (SOL) mencatat lonjakan signifikan dengan total value locked (TVL) naik 57% sejak Juni menjadi sekitar $12,2 miliar, didorong oleh aktivitas DeFi dan memecoin.
Di sisi lain, Ethereum (ETH) masih berada dalam pola konsolidasi di kisaran $4.200–$4.500. Meski aliran institusi masuk, ETH belum menunjukkan momentum breakout yang signifikan.
Options expiry bernilai besar terbukti menjadi pemicu utama reli Bitcoin ke atas $115.000. Namun, arah jangka pendek masih sangat ditentukan oleh kombinasi tekanan makroekonomi, data inflasi AS, dan peran institusi besar.
Bagi trader, level $113.000 dan $111.000 kini menjadi zona krusial untuk menentukan siapa yang akan menguasai pasar: bullish atau bearish.
BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Reborn: Mobil Desain Canggih dan Mewah Nyaman Digunakan di Perjalanan Jauh
Jika momentum bertahan, peluang Bitcoin menuju $120 ribu terbuka lebar, tapi pasar tetap diselimuti ketidakpastian.
Options expiry adalah waktu jatuh tempo kontrak derivatif Bitcoin. Saat kontrak bernilai besar berakhir, harga BTC sering bergerak tajam karena posisi trader dieksekusi.
Mengapa expiry $4,3 miliar penting bagi Bitcoin?
Nilai sebesar itu bisa memicu pergeseran besar antara posisi call (bullish) dan put (bearish). Hasilnya menentukan arah harga dalam jangka pendek.