Seluma – Direktur Jaringan Intelektual Manifesto Muda (JIMM), Heru Saputra, menyoroti serius isu dugaan jual beli jabatan Kepala Puskesmas yang kini tengah diproses oleh Polda Bengkulu. Menurutnya, praktik kotor tersebut tidak hanya mencoreng dunia birokrasi, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
Heru menyebut, dalam kasus ini beredar informasi adanya keterlibatan nama-nama tim sukses (Timses) Bupati saat kampanye, bahkan menyeret nama anggota dewan aktif di Kabupaten Seluma.
“Jika benar ada timses yang ikut cawe-cawe dalam praktik jual beli jabatan, maka Aparat Penegak Hukum (APH) harus memprosesnya secara tegas. Jangan sampai persoalan ini menguap begitu saja,” tegas Heru.
Ia juga mendesak agar Badan Kehormatan DPRD Seluma tidak tinggal diam. Menurutnya, jika terbukti ada anggota DPRD yang terlibat, maka sanksi etik harus dijatuhkan.
“Badan Kehormatan DPRD Seluma harus berani memberi sanksi kepada anggotanya yang cawe-cawe. Jangan ada pembiaran, karena hal ini menyangkut marwah lembaga legislatif,” ujarnya.
BACA JUGA:Kata Bupati Seluma Tedy Jual Beli Jabatan Hanya Isu, Tapi Polda Bengkulu Panggil Mantan Kapus
BACA JUGA:Polda Bengkulu Serius, Panggil Mantan Kapus Terkait Dugaan Jual Beli Jabatan
Lebih lanjut, Heru menegaskan Bupati dan Wakil Bupati Seluma juga harus tampil tegas menyikapi persoalan ini.
“Bupati jangan sampai terkesan diam. Rakyat sedang tidak baik-baik saja sekarang. Jangan sampai rakyat marah dan melakukan revolusi.Isu ini sangat berbahaya karena bisa mencederai program kerja Bupati dan Wakil Bupati, sekaligus merusak nama baik keduanya,” tegasnya.