Lembaga atau panitia kurban harus membuat daftar penerima fakir miskin agar distribusi lebih terorganisir.
4.Melibatkan masyarakat
Melibatkan masyarakat dalam pendistribusian agar terjalin ikatan sosial dan saling mengenal antar warga.
Penjelasan Dalil dan Praktik
Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk berbagi kepada fakir miskin, sebagaimana dalam QS. Al-Hajj ayat 28. Dalam hadits, Nabi SAW mempraktikkan langsung pembagian kepada keluarga, tetangga, dan fakir miskin. Hal ini menegaskan bahwa kurban bukan sekadar ritual menyembelih, tapi juga ekspresi solidaritas sosial dan kepedulian kepada sesama.
Distribusi yang baik akan meningkatkan ukhuwah Islamiyah, mengurangi kesenjangan sosial, dan memberikan kebahagiaan bagi semua pihak. Sebaliknya, distribusi yang tidak adil atau tidak tepat sasaran bisa menimbulkan iri hati, keretakan sosial, dan mengurangi nilai ibadah kurban itu sendiri.
Distribusi daging kurban merupakan aspek penting dalam ibadah kurban yang harus dilakukan dengan penuh etika, keadilan, dan kepedulian sosial. Dalil Al-Qur'an dan Hadits menegaskan bahwa daging kurban harus dibagikan tidak hanya kepada keluarga, tetapi terutama kepada fakir miskin dan tetangga agar manfaatnya dapat dirasakan luas. Praktik distribusi yang baik akan mempererat tali persaudaraan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Dengan mengedepankan keadilan, transparansi, dan kasih sayang dalam pendistribusian daging kurban, maka ibadah kurban tidak hanya menjadi bentuk ketaatan kepada Allah SWT tetapi juga wujud nyata kepedulian sosial dan solidaritas umat Islam.
Semoga setiap kita yang melaksanakan ibadah kurban dapat meneladani Nabi Ibrahim AS dan Rasulullah SAW dalam hal pengorbanan, ketaatan, dan kepedulian sosial. Mari kita jaga keikhlasan dan keadilan dalam distribusi daging kurban agar ibadah ini benar-benar memberikan keberkahan dan manfaat bagi kita semua, khususnya mereka yang membutuhkan. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang selalu peduli sesama. (djl)