Daging kurban harus didistribusikan secara adil. Tidak boleh ada pihak yang diistimewakan secara tidak adil sehingga menimbulkan kecemburuan atau ketidakpuasan. Setiap penerima yang berhak harus mendapatkan porsi yang layak.
2.Prioritaskan Fakir Miskin
Mereka yang tidak mampu secara ekonomi harus menjadi prioritas utama. Kurban adalah ibadah sosial, sehingga tidak etis jika daging kurban hanya dinikmati oleh kalangan mampu.
3.Transparansi dan Kejujuran
Pengelola kurban harus transparan dalam pendistribusian agar tidak terjadi kecurangan atau penyelewengan.
4.Menghindari Pemborosan
Daging kurban sebaiknya diolah dan didistribusikan dengan cara yang bijaksana tanpa membuang-buang makanan.
5.Memberikan dalam Bentuk yang Layak
Daging harus dibagikan dalam kondisi yang bersih, higienis, dan layak konsumsi.
BACA JUGA:Rukun dan Wajib Haji: Panduan Ringkas Namun Lengkap
Praktik Distribusi Daging Kurban
1.Membagi daging dalam tiga bagian
Sunah membagi daging kurban menjadi tiga bagian: untuk keluarga, untuk kerabat dan tetangga, serta untuk fakir miskin. Cara ini memastikan distribusi yang merata dan berimbang.
2.Pendistribusian secara langsung
Idealnya, pendistribusian daging kurban dilakukan langsung ke rumah penerima atau melalui lembaga yang terpercaya agar tepat sasaran.
3.Membuat daftar penerima