Reporter: Juli Irawan
Radarselum.disway.id - Bulan Dzulhijjah adalah bulan mulia dalam Islam yang di dalamnya terdapat banyak keutamaan, terutama pada sepuluh hari pertamanya. Di antara hari-hari tersebut, terdapat satu hari yang sangat agung dan memiliki keistimewaan luar biasa, yaitu Hari Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi jamaah haji, Hari Arafah adalah puncak dari ibadah haji karena pada hari itulah mereka melaksanakan wukuf di padang Arafah, yang merupakan rukun utama dalam haji. Sedangkan bagi umat Islam yang tidak menunaikan haji, hari ini tetap memiliki keutamaan besar sebagai hari pengampunan dosa, hari doa yang mustajab, dan hari keutamaan berpuasa.
Hari Arafah bukan hanya penting karena menjadi bagian dari ibadah haji, tetapi juga karena keutamaannya dalam menghapus dosa-dosa dan memperbaiki hubungan seorang hamba dengan Tuhannya. Betapa besar rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, hingga Dia menjadikan satu hari dalam setahun sebagai sarana penyucian diri dan pelebur dosa masa lalu dan masa depan.
Keutamaan Hari Arafah dalam Al-Qur’an dan Hadis
Dalam Al-Qur’an, Allah bersumpah dengan menyebut Hari Arafah secara tidak langsung melalui firman-Nya yang artinya:
“Demi yang genap dan yang ganjil.” (QS. Al-Fajr: 3)
Para ulama tafsir, seperti Ibnu ‘Abbas dan Mujahid, menjelaskan bahwa yang dimaksud “yang genap” adalah Hari Nahr (10 Dzulhijjah) dan “yang ganjil” adalah Hari Arafah (9 Dzulhijjah). Sumpah Allah atas hari tersebut menunjukkan keagungan dan kemuliaannya.
Selain itu, Rasulullah SAW secara khusus menyebutkan keutamaan Hari Arafah dalam banyak hadis. Di antara yang paling masyhur adalah hadis dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu:
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ؟ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ.
Artinya: “Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari Arafah, maka beliau menjawab: 'Puasa hari Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.'” (HR. Muslim no. 1162)
Hadis ini menunjukkan keutamaan puasa di Hari Arafah bagi yang tidak berhaji. Keutamaannya luar biasa, yakni diampuni dosa-dosa selama dua tahun masa lalu dan masa depan.
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Artinya: “Tidak ada satu hari pun yang lebih banyak Allah membebaskan seorang hamba dari neraka dibandingkan Hari Arafah.” (HR. Muslim no. 1348)
Hadis ini menunjukkan betapa besar kemurahan Allah pada Hari Arafah. Allah membebaskan banyak hamba dari siksa neraka pada hari tersebut, sebagai bentuk pengampunan dan penerimaan taubat.
BACA JUGA:Merenungi Pengorbanan Nabi Ibrahim di Hari Arafah
Makna dan Hikmah Pengampunan Dosa di Hari Arafah
Hari Arafah adalah momentum luar biasa untuk meraih ampunan Allah. Di padang Arafah, para jamaah haji berkumpul dengan penuh kekhusyukan, berdoa dan memohon ampunan. Pemandangan ini menggambarkan hamba-hamba yang kembali kepada Tuhannya dengan hati yang tunduk dan penuh harap.