Langkah-Langkah Menuju Perubahan Diri
1. Niat yang Ikhlas
Segala amal bermula dari niat. Jika niat kita benar, maka amal kita akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya: "Sesungguhnya segala amal tergantung kepada niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan niat tulus karena Allah, segala bentuk perbaikan diri akan bernilai ibadah.
2. Meningkatkan Ibadah Wajib dan Sunnah
Bulan Dzulqa’dah adalah saat yang tepat untuk memperbaiki kualitas Shalat, memperbanyak membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak Puasa Sunnah, seperti Puasa Senin-Kamis sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Thaha ayat 14 tentang Sholat yang mana berbunyi:
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
Artinya: "Dan dirikanlah Shalat untuk mengingat-Ku." (QS. Thaha: 14)
Selain dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِم.
Artinya: "Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, 'Amal-amal perbuatan diajukan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis. Oleh sebab itu, aku senang menginginkan pada saat amal perbuatanku diajukan, aku sedang berpuasa" (HR. Tirmidzi).
Shalat menjadi pondasi utama bagi perubahan karakter seorang Muslim. Jika Shalatnya baik, maka akhlaknya juga akan baik.
3. Bertaubat dan Meninggalkan Dosa
Perbaikan diri sejati tidak bisa dilakukan tanpa meninggalkan maksiat. Allah SWT membuka pintu taubat seluas-luasnya bagi hamba-Nya dalam Al-Qur'an Surat Az-zumar ayat 53 Allah SWT berfirman yang berbunyi: