وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Surah Al-Ma’idah: 2)
Ayat ini jelas mengajak umat Islam untuk saling membantu dalam kebaikan, termasuk saat bulan Dzulqa’dah yang penuh keberkahan.
Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga mencontohkan kepedulian sosial dengan sikap beliau yang sangat memperhatikan fakir miskin, anak yatim, dan orang yang lemah di masyarakat. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim disebutkan:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
Artinya: “Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim)
Hadits ini mengajarkan kita agar tidak ragu berbagi, karena Allah menjamin keberkahan bagi orang yang berinfak dengan ikhlas.
BACA JUGA:Menjaga Kerukunan Keluarga dan Tetangga di Bulan yang Dimuliakan
Praktik Kepedulian Sosial di Bulan Dzulqa’dah
1. Memberi Sedekah dan Zakat
Momen Dzulqa’dah adalah waktu yang sangat baik untuk membayar zakat dan memperbanyak sedekah. Umat Islam dianjurkan menyalurkan bantuan kepada fakir miskin, yatim piatu, dan mereka yang membutuhkan.
2. Menjaga Silaturahmi
Mempererat hubungan sosial dan keluarga juga merupakan bentuk kepedulian. Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menjaga tali silaturahmi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Menolong Sesama dalam Kesulitan