Menjaga Kerukunan Keluarga dan Tetangga di Bulan yang Dimuliakan

Menjaga Kerukunan Keluarga dan Tetangga di Bulan yang Dimuliakan

Radarseluma.disway.id - Menjaga Kerukunan Keluarga dan Tetangga di Bulan yang Dimuliakan--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Islam adalah Agama yang sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan antarmanusia, terlebih lagi dalam lingkup keluarga dan tetangga. Kerukunan dan keharmonisan merupakan bagian dari nilai-nilai utama dalam Islam yang menjadi fondasi kuat dalam membangun masyarakat madani. Apalagi di bulan yang dimuliakan seperti bulan Syawal, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram  bulan-bulan haram yang diagungkan Allah SWT momentum ini sangat tepat untuk memperbaiki hubungan dan membangun kedamaian sosial.

Bulan-bulan mulia ini adalah waktu yang Allah tetapkan sebagai kesempatan untuk meningkatkan amal, memperbanyak ibadah, serta memperbaiki hubungan yang rusak, termasuk dalam lingkup keluarga dan tetangga. Dalam Islam, kerukunan bukanlah sesuatu yang bersifat opsional, melainkan kewajiban yang bernilai ibadah.

BACA JUGA:Dzulqa’dah dan Perjalanan Haji: Mengikuti Langkah Rasulullah SAW

Keutamaan Menjaga Kerukunan dalam Keluarga

Keluarga adalah fondasi utama dalam tatanan sosial masyarakat. Jika hubungan dalam keluarga harmonis, maka akan berdampak positif pada kehidupan sosial di sekitarnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan bagaimana beliau bersikap lembut, adil, dan penuh kasih terhadap keluarga beliau.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Irsa ayat 23 yang mana berbunyi: 

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’: 23)

Ayat ini menunjukkan bahwa setelah kewajiban kepada Allah, kewajiban terbesar adalah berbuat baik kepada orang tua, inti dari keluarga. Berbuat baik ini mencakup tutur kata yang lembut, membantu urusan mereka, serta tidak menyakiti hati mereka.

Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang mana berbunyi: 

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

Artinya::"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku." (HR. Tirmidzi, no. 3895)

Hadits ini menjadi standar bahwa ukuran kebaikan seorang Muslim tidak hanya dilihat dari ibadah vertikal, tetapi juga bagaimana sikapnya terhadap keluarga.

Sumber:

Berita Terkait