Bersikap Lembut dan Pemaaf: Akhlak Mulia yang Diperkuat di Bulan Dzulqa'dah Ini

Senin 05-05-2025,15:30 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Selain bersikap lembut, pemaaf juga merupakan akhlak mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ash-Shura ayat 40 yang mana berbunyi: 

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا فَمَن عَفَا وَأَصْلَحَ فَفَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

Artinya: "Dan balasan suatu keburukan adalah keburukan yang serupa, maka barang siapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Ash-Shura: 40)

Ayat ini mengajarkan kita bahwa meskipun kita berhak untuk membalas keburukan dengan keburukan yang serupa, lebih mulia bagi kita untuk memaafkan dan berbuat baik. Memaafkan tidak hanya memberi manfaat bagi orang yang bersalah, tetapi juga membersihkan hati kita dari dendam dan kebencian.

Rasulullah SAW juga menunjukkan contoh sempurna dalam memaafkan. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi: 

مَنْ لَا يَغْفِرْ لِلنَّاسِ لَا يَغْفِرُ اللَّهُ لَهُ

Artinya: "Barang siapa yang tidak memaafkan (kesalahan) orang lain, maka Allah tidak akan memaafkan (kesalahannya)." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengingatkan kita bahwa memaafkan orang lain bukan hanya sebuah tindakan baik, tetapi juga merupakan syarat untuk mendapatkan ampunan Allah. Ketika kita memaafkan orang lain, kita membuka pintu bagi Allah untuk mengampuni dosa-dosa kita.

Penerapan Bersikap Lembut dan Pemaaf di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki akhlak kita, termasuk dalam hal bersikap lembut dan pemaaf. Di bulan suci ini, kita dilatih untuk menahan diri dari nafsu, tidak hanya dalam urusan makan dan minum, tetapi juga dalam urusan emosi dan perasaan. Sikap lembut dan pemaaf akan mempercepat proses penyucian jiwa kita.

Ramadhan juga mengajarkan kita untuk lebih sabar dan menerima kekurangan orang lain. Saat kita berpuasa, kita belajar untuk mengontrol diri, dan ini dapat membantu kita untuk lebih mudah memaafkan kesalahan orang lain. Setiap kali kita merasakan amarah atau kekecewaan, kita diingatkan untuk bersikap lembut dan memaafkan.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya: 

"Barangsiapa yang mengampuni, Allah akan mengampuninya, dan barangsiapa yang menahan amarah, Allah akan menahannya dari api neraka." (HR. Bukhari)

Ini menunjukkan bahwa pengampunan adalah kunci untuk meraih keridhaan Allah SWT dan menghindari murka-Nya.

BACA JUGA:Menjaga Amal Kebaikan dari Perbuatan Riya di Bulan yang Dimuliakan

Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa bersikap lembut dan pemaaf adalah dua akhlak mulia yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Kelembutan membawa kedamaian, menghindarkan kita dari konflik, dan mendekatkan diri kepada Allah. Sementara itu, memaafkan adalah tindakan mulia yang membersihkan hati dan membawa kita pada ampunan Allah SWT. Kedua akhlak ini sangat relevan dalam konteks bulan Ramadhan, di mana kita berusaha untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Kategori :