Dalam hadits lain disebutkan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang mana berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ، مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
Artinya: "Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu menolong saudaranya." (HR. Muslim)
Ini menunjukkan hubungan yang erat antara amal sosial dan pertolongan Allah. Semakin kita memberi manfaat, semakin besar pula pertolongan Allah yang kita dapatkan.
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa menjadi Muslim yang bermanfaat bagi orang lain adalah bentuk pengamalan iman yang nyata. Dalam Islam, ibadah bukan hanya persoalan hubungan dengan Allah, tetapi juga bagaimana kita memanusiakan sesama. Allah dan Rasul-Nya sangat menekankan pentingnya menolong, membantu, dan menebar kebaikan kepada orang lain. Sebab itulah, dalam setiap perbuatan baik, sekecil apapun itu, terdapat pahala besar yang mungkin menjadi sebab datangnya rahmat Allah SWT.
Marilah kita renungkan kembali hakikat hidup sebagai seorang Muslim. Apakah kita sudah menjadi pribadi yang bermanfaat? Apakah keberadaan kita membawa kebaikan bagi orang-orang di sekitar? Dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik jika setiap Muslim sadar akan tanggung jawab sosialnya. Mari kita mulai dari hal kecil, dari lingkungan terdekat, dan dari sekarang. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang mana artinya:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya."
Semoga kita termasuk dalam golongan tersebut. Aamiin. (djl)