"APAC terus menjadi yang terdepan dalam transformasi digital, dengan banyaknya bisnis yang bergerak cepat dalam menerapkan alat kolaborasi, protokol keamanan, dan solusi yang didorong oleh AI. Riset kami menyoroti bahwa organisasi di wilayah ini tidak hanya menerapkan teknologi tempat kerja modern, tetapi juga mengintegrasikannya dengan lebih efektif untuk meningkatkan produktivitas dan keamanan. Tren pertumbuhan penerapan yang kuat ini juga berpengaruh terhadap produk kami, dengan adanya peningkatan jumlah pelanggan Zoho Workplace sebesar lebih dari 15% di wilayah ini pada tahun 2024. Vietnam menempati posisi teratas dengan peningkatan jumlah pelanggan Zoho Workplace sebesar lebih dari 40%. Seiring dengan perkembangan bisnis, fondasi yang kuat dalam kematangan di tempat kerja akan menjadi kunci untuk meraih kesuksesan jangka panjang," kata Gibu Mathew, Wakil Presiden dan Manajer Umum, Zoho Asia Pasifik.
BACA JUGA: RUPS Tahunan PT Federal International Finance, Catat Laba Bersih 4,4 Triliun di 2024
Tren Utama dalam Produktivitas dan Kolaborasi di Tempat Kerja Asia Pasifik
Menurut survei, bisnis di Asia Pasifik menempati peringkat tinggi dalam indikator kinerja produktivitas dan peringkat rata-rata untuk kolaborasi. Perusahaan mengganti tools di tempat kerja untuk menyederhanakan proses dan meningkatkan efisiensi. Alat produktivitas sering kali diterapkan di level tim, sedangkan alat kolaborasi dan keamanan ditempatkan di seluruh organisasi. Berikut adalah beberapa hasil pengamatan tren utama dari studi:
1. Kolaborasi Lintas Tim & Pengelolaan Permintaan
Asia Pasifik menjadi yang terdepan dalam penerapan permintaan internal (56%) dan alat obrolan tim untuk kolaborasi dalam volume rendah (72%). Namun, 30% melaporkan bahwa penanganan permintaan yang tidak efisien memengaruhi efisiensi tempat kerja.
2. Tempat untuk Memberikan Pengumuman & Penerapan Intranet Sosial
Dalam implementasi alat intranet sosial, Asia Pasifik melebihi angka global (27% vs <20%), sehingga memperkuat fokusnya dalam komunikasi terpusat. Penggunaan e-mail di seluruh organisasi tetap menjadi saluran pengumuman utama, dengan penerapan yang kuat dalam sektor teknologi (41%) dan enterprise (40%).
3. Kolaborasi Dokumen & Mekanisme Umpan Balik
Hanya 32% dari responden Asia Pasifik yang menggunakan kolaborasi dokumen terstruktur, sementara 70% menyetujui umpan balik langsung untuk meningkatkan produktivitas. Enterprise besar (54%) lebih menyukai umpan balik berbasis dokumen, sementara tim pengembangan (40%) dan kepemimpinan (33%) lebih memilih diskusi interaktif melalui obrolan tim.
Tren Utama dalam Alat & Protokol Keamanan
Asia Pasifik menjadi yang terdepan dalam kinerja keamanan dan penerapan alat tempat kerja, yang didorong oleh kesadaran yang kuat terhadap berbagai tantangan keamanan siber yang terus berkembang. Studi ini menyoroti beberapa tren utama yang membentuk lanskap keamanan wilayah ini:
BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Zenix 2025: Generasi Baru dengan Desain Canggih dan Fitur Otomatis Modern
BACA JUGA:Harga iPhone Terbaru, Inovasi Terkini dari Apple! Cek Disini
1. Penerapan Keamanan & Kepatuhan di Asia Pasifik
Asia Pasifik menjadi yang terdepan dalam pelatihan keamanan siber (44%) dan autentikasi lanjutan (40%), melebihi angka rata-rata global (<35%). Pedoman pekerjaan jarak jauh yang aman telah diterapkan dengan baik (49% di bidang pendidikan, 46% di organisasi besar), tetapi pelaporan insiden tetap rendah (20%).
2. Penanganan E-mail Mencurigakan & Deteksi Ancaman
Kurang dari 10% tempat kerja Asia Pasifik menggunakan peringatan keamanan canggih untuk e-mail yang mencurigakan. Pemerintah dan enterprise besar (48%) menunjukkan kepatuhan tertinggi terhadap protokol pelaporan.
3. Akun Bersama & Pengelolaan Kredensial
40% responden Asia Pasifik menggunakan alat pengelolaan kata sandi, tetapi 30% masih bergantung pada metode yang tidak aman seperti Excel. Akses berdasarkan peran merupakan yang terkuat dalam sektor pemerintahan (56%) dan enterprise besar (49%), sehingga memperkuat kendali keamanan.