Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Silaturahmi merupakan salah satu ajaran utama dalam Islam yang memiliki kedudukan agung dalam membina hubungan antar manusia. Dalam kehidupan modern yang cenderung individualistis, penting bagi umat Islam untuk kembali menghidupkan semangat silaturahmi sebagai wujud kepedulian sosial dan ikatan ukhuwah Islamiyah. Tidak hanya bernilai ibadah, silaturahmi juga menyimpan hikmah duniawi yang luar biasa, salah satunya adalah menjadi pembuka pintu rezeki. Dalam ajaran Islam, rezeki tidak hanya berupa materi, melainkan juga kesehatan, ketenangan jiwa, umur panjang, serta keberkahan dalam hidup. Menjalin silaturahmi adalah salah satu sebab yang dapat melapangkan jalan menuju rezeki tersebut, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Makna dan Urgensi Silaturahmi dalam Islam Silaturahmi secara bahasa berasal dari kata shilah (صلة) yang berarti menyambung, dan rahim (رحم) yang berarti hubungan kekerabatan atau rahim keluarga. Secara istilah, silaturahmi berarti menyambung hubungan kasih sayang, baik dengan keluarga maupun dengan sesama manusia lainnya. Islam sangat menekankan pentingnya silaturahmi. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 1;yang mana berbunyi: وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا Artinya: "Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa: 1) Ayat ini mengisyaratkan bahwa menjaga silaturahmi adalah bagian dari ketakwaan kepada Allah SWT. Putusnya silaturahmi bisa berujung pada kerusakan sosial dan terputusnya berkah kehidupan. BACA JUGA:Bulan Syawal: Waktu yang Tepat untuk Memulai Kebiasaan Baik Silaturahmi Membuka Pintu Rezeki Salah satu hikmah besar dari menjaga silaturahmi adalah Allah SWT akan membuka pintu rezeki bagi hamba-hamba-Nya yang senantiasa menyambung tali kasih sayang. Hal ini ditegaskan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi: عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ" Artinya: "Dari Anas RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini secara tegas menunjukkan bahwa silaturahmi bukan hanya sekadar amalan sosial, tetapi berdampak langsung pada kelapangan rezeki dan umur yang penuh berkah. Dalam penafsiran ulama, yang dimaksud "dilapangkan rezeki" bukan hanya rezeki yang banyak, tetapi juga rezeki yang penuh keberkahan dan mencukupi. BACA JUGA:Pandangan Islam terhadap Joget Viral Bagi-bagi THR Ala Yahudi Penjelasan Ulama Mengenai Rezeki dan Silaturahmi Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa maksud dari "diperluas rezekinya" adalah Allah memberikan keluasan hidup, kecukupan kebutuhan, dan keberkahan dalam hartanya. Sedangkan "dipanjangkan umurnya" bisa bermakna secara hakiki atau juga secara maknawi, yakni umur yang berkah karena banyak dimanfaatkan untuk kebaikan. Silaturahmi juga menjadi sebab terbukanya pintu-pintu bantuan tak terduga. Ketika seseorang menjalin hubungan baik, maka ia pun akan mendapatkan banyak relasi dan jaringan yang bisa menjadi jalan datangnya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat At-Talaq ayat 2 - 3 yang mana berbunyi: وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ Artinya: "Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (QS. At-Talaq: 2-3) Silaturahmi adalah salah satu wujud nyata dari ketakwaan itu sendiri. Maka tidak heran bila Allah SWT menjanjikan jalan keluar dan rezeki bagi mereka yang senantiasa menjaganya. BACA JUGA:Menghindari Sifat Sombong dan Takabur: Belajar dari Satu Bulan Berpuasa Ramadhan Manfaat Sosial dan Psikologis dari Silaturahmi Selain manfaat spiritual dan rezeki, silaturahmi juga mendatangkan ketenangan batin dan kesehatan jiwa. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan silaturahmi, hati menjadi lebih lapang, stres berkurang, serta tumbuh rasa saling menyayangi dan saling mendukung. Dalam kehidupan sosial, silaturahmi juga menjadi jembatan perdamaian dan penguat ukhuwah. Konflik yang ada di antara manusia bisa diselesaikan dengan membuka komunikasi dan mempererat hubungan. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang berbunyi: لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ Artinya: "Tidak akan masuk Surga orang yang memutus tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini menunjukkan betapa besar dosa memutus silaturahmi, bahkan menjadi penghalang masuk surga. Maka sebaliknya, menyambung silaturahmi adalah jalan menuju surga dan keberkahan hidup di dunia. BACA JUGA:Keutamaan Memaafkan dan Melapangkan Hati: Jalan Menuju Kedamaian dan Ampunan Allah Cara Mempraktikkan Silaturahmi dalam Kehidupan Sehari-hari Silaturahmi tidak selalu harus dengan kunjungan fisik. Dalam era digital, kita bisa menjaga dan menyambung hubungan dengan berbagai cara:Hikmah Silaturahmi dalam Membuka Pintu Rezeki
Senin 07-04-2025,14:30 WIB
Editor : juliirawan
Kategori :