Membersihkan Hati dari Penyakit Hasad dan Dendam

Rabu 02-04-2025,14:30 WIB
Reporter : juliirawan
Editor : juliirawan

Radarseluma.disway.id - Hati adalah pusat dari segala niat, perasaan, dan tindakan Manusia. Dalam Islam, hati sangat penting karena dapat mempengaruhi kualitas amal seseorang. Dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi: 

إِنَّ فِي جَسَدِهِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ جَسَدُهُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ جَسَدُهُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Artinya: "Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika daging itu baik maka baiklah seluruh tubuh, dan jika daging itu rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Itulah hati." (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati sangatlah penting. Dua penyakit hati yang paling merusak hubungan antar sesama umat Islam adalah hasad (iri hati) dan dendam. Keduanya bisa merusak kedamaian batin dan menghalangi kedekatan seseorang dengan Allah SWT. Dalam pembahasan ini, kita akan menguraikan tentang hasad dan dendam, dalil-dalil yang mendukung, serta cara untuk membersihkannya.

BACA JUGA:Menjadi Pribadi yang Lebih Baik Pasca Ramadhan

Pengertian Hasad dan Dendam

Hasad berarti iri hati terhadap orang lain yang memiliki kelebihan atau kenikmatan. Hasad tidak hanya berupa perasaan iri, tetapi juga keinginan agar orang lain kehilangan kenikmatan tersebut. Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Abu Dawud yang berbunyi: 

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

Artinya: "Jauhilah hasad, karena hasad itu memakan amal kebajikan sebagaimana api memakan kayu bakar." (HR. Abu Dawud).

Sementara dendam adalah perasaan tidak puas atau marah terhadap seseorang yang telah menyakiti hati kita, dengan keinginan untuk membalasnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Asy-Syura ayat 40 berbunyi: 

وَالْجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا فَمَن عَفَا وَأَصْلَحَ فَفَأْجُرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّٰلِمِينَ

Artinya: "Dan balasan suatu keburukan adalah keburukan yang serupa, tetapi barang siapa yang memaafkan dan mendamaikan maka pahalanya dari Allah." (QS. Asy-Syura: 40).

BACA JUGA:Memperbaiki Diri dengan Semangat Syawal

Dalil Al-Qur'an dan Hadits tentang Hasad dan Dendam

1. Dalil tentang Hasad Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Falaw ayat 5 berbunyi: 

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Artinya: "Dan dari kejahatan pendengki apabila dia dengki." (QS. Al-Falaq: 5)

Ayat ini menunjukkan bahwa perasaan dengki atau hasad merupakan salah satu kejahatan yang harus dijauhi oleh umat Islam. Hasad dapat menghancurkan kedamaian, menumbuhkan kebencian, dan merusak ukhuwah.

Selain itu, Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga mengingatkan kita tentang bahaya hasad dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

لَا تُحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا تَجَارَوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Artinya: "Janganlah kalian saling hasad, jangan saling membelakangi, jangan saling berjual beli dengan cara yang curang, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Muslim).

2. Dalil tentang Dendam Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:

فَمَن عَفَا وَأَصْلَحَ فَفَأْجُرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّٰلِمِينَ

Artinya: "Membersihkan Hati dari Penyakit Hasad dan Dendam barang siapa yang memaafkan dan mendamaikan, maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang zalim." (QS. Asy-Syura: 40)

Dalam ayat ini, Allah mengajarkan kita untuk memaafkan orang yang telah menyakiti kita dan mendamaikan perselisihan. Memaafkan adalah cara terbaik untuk membersihkan hati dari dendam dan kebencian.

Selain itu, Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga menyampaikan dalam sabdanya yang mana berbunyi: 

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَىٰ قَالَ: "يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحَاسِبُكُمْ بِهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَٰلِكَ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ

Artinya: "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman: 'Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya amalan-amalan kalian adalah yang akan Aku hisab. Barang siapa mendapati kebaikan, maka hendaklah ia memuji Allah, dan barang siapa mendapati selain itu, maka hendaklah ia tidak menyalahkan selain dirinya sendiri.'" (HR. Muslim).

Hadits ini mengingatkan kita untuk tidak menyalahkan orang lain atau membalas dendam, tetapi introspeksi diri dan memperbaiki diri agar kita tidak terjerumus ke dalam kebencian yang tidak ada habisnya.

BACA JUGA:Hikmah Silahturahmi Dalam Islam

Bahaya Hasad dan Dendam

1. Hasad Merusak Amal

Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Abu Dawud yang mana berbunyi: 

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

Artinya: "Jauhilah hasad, karena hasad itu memakan amal kebajikan sebagaimana api memakan kayu bakar." (HR. Abu Dawud).

Hasad dapat merusak amal ibadah yang kita lakukan. Seseorang yang dilanda hasad cenderung untuk merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki dan berkeinginan agar orang lain kehilangan kenikmatan tersebut. Perasaan ini bisa membebani hati dan menghalangi seseorang untuk meraih kebahagiaan hakiki.

2.Dendam Menambah Permusuhan

Dendam hanya akan menambah kebencian dan permusuhan antar sesama. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang mana berbunyi: 

لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَوَلَا تَجَارُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Artinya: "Janganlah kalian saling hasad, jangan saling membelakangi, jangan saling berjual beli dengan cara yang curang, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Muslim).

Dengan membiarkan dendam tumbuh dalam hati, kita akan semakin terjebak dalam perasaan negatif yang mengarah pada perpecahan dan kebencian yang berkepanjangan.

BACA JUGA:Puasa Syawal: Keutamaan Dan Tata Caranya

Cara Membersihkan Hati dari Hasad dan Dendam

1. Meningkatkan Keimanan kepada Allah

Keimanan yang kokoh kepada Allah akan membantu kita untuk lebih mudah menerima segala ketentuan-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Hud yang berbunyi: 

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

Artinya: "Tidak ada satupun makhluk yang ada di bumi ini kecuali rezekinya ditanggung oleh Allah." (QS. Hud: 6).

Dengan meyakini bahwa segala rezeki dan kenikmatan berasal dari Allah, kita akan terbebas dari rasa iri dan dengki terhadap orang lain.

2. Memaafkan dan Berdamai

Seperti yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits, memaafkan adalah salah satu cara terbaik untuk membersihkan hati dari dendam. Allah berfirman:

وَالْجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا فَمَن عَفَا وَأَصْلَحَ فَفَأْجُرُهُ عَلَى اللَّهِ

Artinya: "Dan balasan keburukan adalah keburukan yang serupa, tetapi barang siapa yang memaafkan dan mendamaikan, maka pahalanya dari Allah." (QS. Asy-Syura: 40).

BACA JUGA:Menjaga Konsistensi Ibadah Setelah Ramadhan

3. Berdoa kepada Allah

Salah satu cara terbaik untuk membersihkan hati adalah dengan berdoa. Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk menjaga hati dari sifat buruk:

Artinya: "Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari perasaan iri dan dengki, dan jauhkanlah aku dari sifat dendam."

Hasad dan dendam adalah dua penyakit hati yang dapat merusak kualitas iman dan hubungan antar sesama. Allah dan Rasul-Nya telah memberikan banyak petunjuk melalui Al-Qur'an dan hadits untuk menghindari kedua penyakit ini. Dengan meningkatkan keimanan, memaafkan orang lain, dan berdoa kepada Allah, kita dapat membersihkan hati dari hasad dan dendam, serta meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Semoga kita diberikan kekuatan untuk menjaga hati kita dari penyakit-penyakit hati seperti hasad dan dendam, serta selalu menjaga kedamaian dalam hubungan antar sesama. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Thoha ayat 114 yang berbunyi: 

وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا

Artinya: "Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu." (QS. Taha: 114).

Demikianlah yang dapat kami sampaikan Semoga kita semua diberkahi oleh Allah SWT dengan ilmu dan petunjuk-Nya. Aamiin. (djl)

Kategori :