Sepi Pembeli di Ramadan, Pedagang di Pasar Kutau Bengkulu Selatan Ngeluh

Sabtu 15-03-2025,10:20 WIB
Reporter : Muktar Ilyas
Editor : Jeffri Ginting

 

BENGKULU SELATAN, Radarseluma.Disway.id - Pedagang mengeluh sepi pembeli, disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan daya beli masyarakat, perubahan pola belanja, dan program pemerintah. Udah (49) salah satu pedagang Pasar Kutau Medan Kota Manna mengatakan, saat ini sepi pembeli dan dirasakan sudah sebulan ini namun bagaimana lagi harus menerima kenyataan pahit ini.

 

BACA JUGA:Sejak Berdiri, RSUD Tais Belum Punya Ruang Operasi

BACA JUGA:1 Tiket Final Ganda Putra di All Englan 2025 Milik Indonesia

"Sangat terasa pembeli sepi di bulan-bulan ini,"ujar Udah berjualan berbagai jenis barang, seperti buku tulis,  alat perlengkapan sebayang dan lain-lainnya kepada awak media, Juma't (14/3/2025).

 

Dikatakan Udah, Pasar Kutau merupakan Pasar Tradisonal Modren merupakan hasil revitalisasi pasar lama yang terletak di Jalan lintas Kutau Medan Kota Manna merupakan pasar tumpuan masyarakat Bengkulu Selatan untuk mencari kebutuhan Sandang seperti pakaian jadi, sepatu, sendal apalagi mau memasuki hari raya Idul Fitri serta kebutuhan rumah tangga. "Setiap los para pedagang boleh dikatakan sangat sepi pembeli dan terlihat hanya para pedagang yang duduk manis menunggu pelanggan,"gumam Udah.

 

BACA JUGA:Toyota New Fortuner 2.8 VRZ 4x4 GR Sport, SUV Desain Tangguh dan Gagah Diluncurkan di Indonesia

Ia mengakui bahwa seharusnya pembeli sudah ramai pembeli berbagai jenis kebutuhan di bulan puasa dan menyambut idul fitri ini. "Masih sangat sepi pak?, tak ada nampak pembeli, penyebabnya tak jelas juga,"kata Udah.

 

Pedagang lainnya, Yanti berjualan pisang, juga mengeluhkan minimnya pembeli yang datang sampai saat ini. Padahal masyarakat doyan pisang dan terlebih di bulan puasa untuk menu buka puasa dijadikan kolak. Penyebab sepinya pembeli saat ini kemungkinan disebabkan karena sudah mudahnya masyarakat berbelanja menggunakan henpon.

 

"Kami yang jualan di pasar ini  sangat berpengaruh dengan pendapatan. Apalagi barang dibawa menggunakan jasa ojek, habis untuk ojek,"gumam Yanti. Untuk itu pihaknya berharap pemerintah Bengkulu Selatan bisa mengambil kebijakan, agar pasar Kutau ini bisa kembali ramai seperti dulunya.

Kategori :