
Radarseluma.disway.id - Dendam dan kebencian adalah penyakit hati yang dapat merusak kehidupan seseorang, baik secara emosional, spiritual, maupun sosial. Seseorang yang menyimpan dendam dan kebencian akan selalu merasa gelisah, tidak tenang, dan terjebak dalam perasaan negatif yang berlarut-larut. Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan hati, memaafkan kesalahan orang lain, serta menanamkan cinta dan kasih sayang dalam kehidupan.
Dalam Al-Qur’an dan Hadits, terdapat banyak ayat dan riwayat yang menekankan pentingnya menghindari sifat dendam serta kebencian, dan menggantinya dengan sikap pemaaf dan lapang dada. Dengan memahami ajaran Islam ini, kita dapat membangun kehidupan yang lebih damai dan penuh berkah. BACA JUGA:Menjadi Pribadi yang Lemah Lembut dan Sabar Pengertian Dendam dan Kebencian Secara bahasa, dendam adalah perasaan ingin membalas perlakuan buruk dari seseorang dengan niat menyakiti atau menimpakan keburukan kepada orang tersebut. Sedangkan kebencian adalah perasaan tidak suka yang mendalam terhadap seseorang atau sesuatu, yang sering kali berkembang menjadi permusuhan dan keinginan untuk mencelakai. Dalam Islam, kedua sifat ini sangat dilarang karena dapat menimbulkan permusuhan, memutus tali silaturahmi, dan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah. Rasulullah SAW selalu mencontohkan sikap pemaaf, bahkan terhadap orang-orang yang pernah menyakitinya. Dalil Al-Qur’an tentang Menghindari Dendam dan Kebencian 1. Anjuran Memaafkan Dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Fussilat ayat 34 Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an yang mana berbunyi: وَلَا تَسْتَوِي ٱلْحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُ ٱدْفَعْ بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِى بَيْنَكَ وَبَيْنَهُۥ عَدَٰوَةٌ كَأَنَّهُۥ وَلِىٌّ حَمِيمٌ Artinya: "Dan tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Tolaklah (kejahatan) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang di antara kamu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." (QS. Fussilat: 34) Ayat ini mengajarkan bahwa membalas keburukan dengan kebaikan dapat mengubah musuh menjadi sahabat. Jika seseorang yang menyakiti kita dimaafkan dan diperlakukan dengan baik, maka hatinya bisa luluh dan berubah menjadi lebih baik. 2. Larangan Permusuhan dan Kebencian Dijelaskan Allah SWT dalam berfirman nya Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 10 sebagaimana berbunyi: إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ Artinya: "Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10) Ayat ini menegaskan bahwa setiap Mukmin adalah saudara, sehingga tidak sepatutnya ada kebencian dan dendam di antara mereka. Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu mendamaikan perselisihan dan menjaga persaudaraan. BACA JUGA:Menahan Amarah dan Memaafkan Kesalahan Orang Lain 3. Keutamaan Memaafkan Dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 134 Allah SWT berfirman yang berbunyi: وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ Artinya: "Dan (bagi) orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan."(QS. Ali Imran: 134) Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang mampu menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT. Dalil Hadits tentang Menghindari Dendam dan Kebencian 1. Larangan Memendam Dendam dan Permusuhan Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim yang berbunyi: لَا تَبَاغَضُوا، وَلَا تَحَاسَدُوا، وَلَا تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا Artinya: "Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara."
(HR. Muslim no. 2563) Hadits ini menunjukkan bahwa Islam sangat melarang perasaan benci dan iri hati, serta menganjurkan persaudaraan dan kasih sayang di antara sesama Muslim. BACA JUGA:Ikhlas Dalam Beribadah Adalah Kunci Diterimanya Amal Shalih Kita 2. Keutamaan Memaafkan Kesalahan Orang Lain Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Abu Dawud Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi: مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُورِ مَا شَاءَ Artinya: "Barang siapa menahan amarahnya padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan makhluk pada hari kiamat dan mempersilahkannya memilih bidadari yang ia inginkan." (HR. Abu Dawud no. 4777) Hadits ini menunjukkan bahwa menahan amarah dan tidak membalas dendam memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah. Cara Menghilangkan Dendam dan Kebencian
Berdoa kepada Allah
Memohon kepada Allah agar diberikan hati yang lapang dan penuh kasih sayang.
Bersikap Husnudzan (Berbaik Sangka)
Sikap positif terhadap orang lain dapat mencegah kebencian berkembang.
Menghindari Ghibah dan Fitnah
Jangan membicarakan keburukan orang lain karena itu hanya akan menambah kebencian.
Menjaga Silaturahmi
Bersilaturahmi dapat mencairkan kebekuan dalam hubungan dan menghilangkan permusuhan.