Radarseluma.disway.id - Puasa adalah salah satu ibadah utama dalam Islam yang memiliki makna mendalam bagi kehidupan Manusia, baik secara spiritual, moral, maupun sosial.
Dalam Islam, Puasa tidak hanya sekadar menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, tetapi juga merupakan latihan untuk mengendalikan diri, meningkatkan Ketaqwaan, dan memperbaiki Akhlak.
Allah SWT telah menetapkan kewajiban berpuasa bagi umat Islam, s ebagaimana yang telah ditetapkan bagi umat-umat terdahulu. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183 yang mana berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama dari Puasa adalah mencapai ketaqwaan.
Oleh karena itu, pemahaman tentang hakikat Puasa dan maknanya dalam kehidupan menjadi sangat penting agar ibadah ini tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi juga memberikan dampak positif dalam kehidupan seorang Muslim.
"Hakikat Puasa dalam Islam"
Secara bahasa, Puasa dalam bahasa Arab disebut الصِّيَامُ (Ash-Shiyām) atau الصَّوْمُ (Ash-Shaum), yang berarti menahan diri dari sesuatu, s ecara istilah, Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, seperti makan, minum, dan hubungan suami istri, dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat karena Allah SWT.
Puasa memiliki dimensi spiritual yang dalam, yaitu sebagai bentuk ibadah yang sangat pribadi antara seorang hamba dan Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Artinya:
"Allah Azza wa Jalla berfirman: Setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, kecuali Puasa. Sesungguhnya Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist ini menunjukkan bahwa Puasa adalah ibadah yang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Sebab, dalam Puasa, tidak ada Riya (pamer) atau kepentingan Duniawi yang bisa diperoleh secara langsung, sehingga niat seorang hamba benar-benar hanya untuk Allah SWT.
"Makna Puasa dalam Kehidupan"
Pertama:
Meningkatkan Ketaqwaan
Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah 183, tujuan utama Puasa adalah untuk mencapai Ketaqwaan. Ketaqwaan adalah kondisi di mana seseorang selalu merasa diawasi oleh Allah SWT dan berusaha menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Kedua:
Melatih Kesabaran dan Pengendalian Diri
Puasa mengajarkan Manusia untuk mengendalikan hawa nafsu, baik dalam hal makan, minum, amarah, maupun perbuatan yang dapat merusak nilai-nilai moral. Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:
إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَسْخَبْ، فَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ
Artinya:
"Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, maka janganlah ia berkata kotor dan jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, maka katakanlahb: "Sesungguhnya aku sedang berpuasa"(HR. Bukhari dan Muslim)
Ketiga:
Meningkatkan Solidaritas Sosial
Dengan merasakan lapar dan haus, seorang Muslim menjadi lebih peka terhadap penderitaan orang-orang yang kurang mampu. Puasa mendorong untuk memperbanyak sedekah dan membantu sesama.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya:
"Barang siapa memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa." (HR. Tirmidzi)
Keempat:
Meningkatkan Kesehatan Jasmani
Secara medis, Puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti membantu detoksifikasi tubuh, meningkatkan metabolisme, dan mengatur pola makan yang lebih sehat.
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Puasa bukan hanya ibadah fisik, tetapi juga ibadah spiritual yang memiliki dampak luas dalam kehidupan manusia.
Dengan berpuasa, seorang Muslim belajar untuk menjadi lebih sabar, disiplin, dan memiliki kontrol diri yang lebih baik.
Selain itu, Puasa juga mengajarkan kepedulian sosial serta meningkatkan kualitas ibadah dan hubungan seorang hamba dengan Allah SWT.
Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai yang diajarkan oleh Puasa harus diterapkan sepanjang tahun, bukan hanya saat bulan Ramadhan.
Seorang Muslim yang memahami hakikat Puasa akan menjadi pribadi yang lebih bertakwa, lebih sabar, dan lebih peduli terhadap sesama.
Sebagai umat Islam, kita harus memahami bahwa Puasa bukan sekadar ritual tahunan, tetapi merupakan proses pembelajaran dan perbaikan diri. Semoga Allah SWT menjadikan kita hamba-Nya yang selalu istiqamah dalam menjalankan ibadah Puasa dan menjadikan Puasa sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya serta mendapatkan ridha-Nya di dunia dan akhirat.
اللهم تقبل منا صيامنا وقيامنا، واجعلنا من عبادك المتقين، واغفر لنا ذنوبنا، آمين.
Artinya:
"Ya Allah, terimalah puasa dan ibadah kami, jadikanlah kami termasuk hamba-Mu yang bertakwa, dan ampunilah dosa-dosa kami. Aamiin."
Demikianlah penjelasan Hakikat Puasa Dan Maknanya Dalam Kehidupan Sehari-hari semoga bermanfaat. (djl)