Fenomena Gunung Es Kasus Viral Guru SD di Jember : Guru Menjadi Role Model Bagi Muridnya

Selasa 25-02-2025,04:30 WIB
Reporter : Jeffri Ginting
Editor : Jeffri Ginting
Fenomena Gunung Es Kasus Viral Guru SD di Jember : Guru Menjadi Role Model Bagi Muridnya

BACA JUGA:Bupati Seluma Sebut Potensi PAD di Seluma Besar, Pejabat Dilarang Kongkalikong Dengan Perusahaan

Menelusur dari kasus tersebut, ternyata terungkap beberapa versi dimana video tersebut diduga disebar oleh Pacar yang sakit hati karena diputus serta ada juga beberapa versi karena handphone yang kena hacker. Tetapi hingga kini dari Guru S*** belum memberikan konfirmasi apapun.

Tentunya atas insiden ini menjadi keprihatinan bagi dunia Pendidikan, Guru yang seharusnya menjadi role model para murid malah memberikan contoh yang buruk. Atas kejadian ini harus menjadikan pembelajaran bagi semua profesi, termasuk bagi Guru. Bagi Guru SD yang mengaplikasikan pembelajaran interaktif kolaboratif antara media sosial dengan media pembelajaran dikelas, tentunya diharapkan  harus mengetahui Batasan – batasannya ketika mengajar dan bermain media sosial, dikarenakan apabila tidak ada Batasan maka akan membuat Guru menjadi offside, sehingga akan membuat contoh yang tidak baik bagi muridnya.

 

Apakah kasus ini hanya salah satu kasus yang terungkap ke permukaan? Ataukah masih banyak kasus lagi yang belum terungkap ke permukaan yang kini mengendap dibawah seperti fenomena gunung es yang suatu saat akan meledak ke permukaan. Tentunya ini merupakan PR bagi semua pihak, tidak hanya sekolahan, Dinas terkait tetapi juga Kemendikdasmen dan Kemendikrestikti, dimana mereka mempunyai tugas untuk mencetak calon Guru serta membuat Kurikulum yang baik supaya tercipta generasi yang beradab dan berakhlaq. Sehingga diharapkan kasus Guru seperti ini tidak terulang kembali ke depannya.

 

Perlu diketahui dengan tegas bahwa Guru merupakan role model atau sebagai contoh bagi siswa di sekolah.  Mereka tidak hanya melaksanakan aturan, tetapi mereka juga membantu siswa memahami alasan di balik aturan tersebut.  Disini peran Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga harus memahami salah satu aspek penting dari perkembangan individu adalah kebebasan berekspresi, terutama pada usia remaja ketika siswa mulai membentuk identitas mereka sendiri. Seperti yang diungkap pada Penelitian Yudha (2020) bahwa anak didik akan mencontoh apa yang Sudah diajarkan dari orang tuanya dan Gurunya hingga nanti kelak dewasa yang juga akan diajarkan kepada anaknya kembali.

 

Kemudian untuk mengantisipasi dalam era perkembangan dunia digital yang sangat luar biasa pada sekarang ini diharapkan semuanya pihak harus berhati – hati, bahwa jangan pernah menyimpan video yang tidak pantas didalam handphone. Karena ketika handphone tersebut sudah terkena hacker atau sudah dijual maka file yang sudah dihapus bisa dipulihkan kembali. Maka dari itu, menanggapi ahli pakar IT Profesor Rudolfo yang menyampaikan untuk mencegah kejahatan didunia maya maka disarankan untuk handphone bekas milik pribadi apabila sudah tidak dipakai wajib dihancurkan daripada dijual. 

Hal ini tentunya bertujuan untuk melindungi dari kejahatan siber yang pada tahun 2025 sudah banyak memakan korban banyak profesi baik dari artis, pejabat public, ASN hingga Guru. Atas banyaknya kasus video yang sudah viral selama ini harus menjadi pembelajaran bagi semua untuk lebih bijak dalam mempergunakan handphone.

 

BACA JUGA:, KPM Penerima BPNT dan PKH akan Dihentikan Bagi yang Lulus PPPK

BACA JUGA:Toyota Kijang Innova MPV Legendaris yang Tetap Menjadi Primadona

Atas kasus tersebut solusi terhadap masalah ini adalah dengan penataan ulang tenaga pendidikan terutama pada tingkat dasar dan menengah berupa peningkatan kemampuan akademik dan sekaligus penguatan nilai-nilai moral dan etika karena itu sangat menentukan keberhasilan proses belajar di sekolah. Artinya, di samping mendapat ilmu pengetahuan baik guru, siswa juga mendapatkan rasa aman dan menyenangkan dalam belajar.

Selain itu, penanaman nilai-nilai agama, etika, dan norma perlu juga ditanamkan kepada guru serta tidak hanya pada siswa dalam pergaulan di sekolah atau pun lingkungan luar serta komunikasi yang lebih intensif antara orang tua siswa dengan guru. Selain itu juga pentingnya sanksi yang tegas dari dinas terkait serta sekolah bagi Guru yang melakukan pelanggaran, hal ini bertujuan untuk menegakkan budaya disiplin bagi aparatur negara serta pendidik. Jangan sampai garda terdepan dalam Pendidikan malah memberikan contoh yang tidak baik bagi muridnya.

 

Kategori :