SELUMA- Harga cabai merah keriting di pasar dan pedagang Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu kembali mengalami kenaikan. Sebelumnya Rp 35 ribu saat ini naik menjadi Rp 45 ribu Perkilogram.
Kepala Dinas Perindustrian perdagangan koperasi dan UKM (Disperindag kop UKM) Seluma Wanharudin melalui pengawas perdagangan Elyta Prisi mengatakan naiknya harga cabai merah keriting ini dikarenakan permintaan masyarakat meningkat di perayaan Natal dan tahun baru 2025 ini.
"Harga cabai merah naik lagi. Cukup tinggi kenaikannya yaitu Rp 10 ribu, dari harga sebelumnya Rp 35 ribu. Saat ini harga cabai merah keriting ini Rp 45 ribu perkilogram," terang Elyta Prisi (27/12).
BACA JUGA:Polres Seluma Minta Warga Lapor, Jika Ada Peredaran Upal
Harga cabai merah keriting ini kata Elyta Prisi, diprediksi akan terus naik. Dampak dari cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Seluma. Cuaca ekstrem ini mempengaruhi hasil panen petani yang saat ini mulai memasuki musim panen.
"Selain permintaan meningkat, naiknya harga cabai merah keriting ini karena dampak cuaca ekstrem yang melanda Seluma saat ini," kata Elyta Prisi.
Elyta Prisi memastikan stok atau ketersediaan cabai merah aman dan mencukupi untuk masyarakat Seluma. Selain hasil petani Seluma, cabai yang ada saat ini diambil pedagang dari Kabupaten Rejang Lebong.
"Untuk stok kami pastikan aman. Namun demikian kami akan terus pantau dan awasi pergerakan harga ini. Kami akan berusaha agar harga ini masih dapat distabilkan sehingga tidak dikeluhkan oleh masyarakat," sampai Elyta Prisi.(ndo)
Harga cabai merah keriting ini kata Elyta Prisi, diprediksi akan terus naik. Dampak dari cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Seluma. Cuaca ekstrem ini mempengaruhi hasil panen petani yang saat ini mulai memasuki musim panen.
"Selain permintaan meningkat, naiknya harga cabai merah keriting ini karena dampak cuaca ekstrem yang melanda Seluma saat ini," kata Elyta Prisi.
Elyta Prisi memastikan stok atau ketersediaan cabai merah aman dan mencukupi untuk masyarakat Seluma. Selain hasil petani Seluma, cabai yang ada saat ini diambil pedagang dari Kabupaten Rejang Lebong.
"Untuk stok kami pastikan aman. Namun demikian kami akan terus pantau dan awasi pergerakan harga ini. Kami akan berusaha agar harga ini masih dapat distabilkan sehingga tidak dikeluhkan oleh masyarakat," sampai Elyta Prisi.(ndo)