BENGKULU SELATAN, Radarseluma.Disway.Id - Saat in, banyak sapi yang terjangkit virus ngorok atau Septicemia Epizootica (SE). Hal ini membuat masyarakat khawatir. Kekhawatiran bukan hanya muncul pada para peternak, tetapi juga pada masyarakat umum di Bengkulu Selatan (BS).
BACA JUGA: FIFGROUP Catatkan Transaksi Rp, 6,8 Miliar di IMOS 2024
BACA JUGA:Nama Mira Hayati Kini Viral Lagi, Tetapi Bukan Karena Emas
"Wajar saja masyarakat khawatir akan SE dimana saat hewan ternak terjangkit SE para peternak langsung melakukan penyembelihan dan memasarkan dagingnya. Sehingga masyarakat merasa ragu mengonsumsi daging sapi atau kerbau yang dipasarkan di saat masih maraknya kasus sapi terjangkit SE. Dan terlebih peternak melakukan pemotongan sapi dan kerbau yang terjangkit SE atau ngorok untuk mencegah kerugian yang dialami peternak, dimana sapi yang terjangkit SE sangat sulit sekali disembuhkan dan rentan mati mendadak,"ungkap Kepala Dinas Pertanian (Distan), Sakimin SPt.
Sakimin mengatakan daging sapi atau kerbau yang terjangkit SE masih dinyatakan layak atau aman untuk konsumsi. Namun dalam proses pengolahan dagingnya harus diperhatikan dengan benar.
"Daging sapi SE masih layak di konsumsi oleh manusia, akan tetapi saat memasaknya harus diperhatikan betul kematangannya,"jelas Sakimin.
Sakimin juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi bagian dalam hewan ternak yang terjangkit SE. Baik hati, jantung, usut dan babat karena bagian ini tidak layak dikonsumsi jika sapi terjangkit virus, termasuk virus SE.
BACA JUGA:Toyota Hilux Double Cabin Mobil SUV Berkelas Tinggi Mesin yang Bertenaga Mampu Segala Medan
BACA JUGA:Passing Grade CPNS Kemenag 2024, Berikut Nilai yang dibutuhkan Agar Bisa Lulus!