PEMATANG AUR, Radarseluma.Disway.Id - Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Pelayanan Terpadu satu Pintu (DPMPPTSP) Seluma Arlan Aksa menyampaikan saat ini sudah ada dua pabrik Crude Palm Oil (CPO) yang memiliki kapasitas 45 ton per jam. Meliputi pabrik Seluma Sawit Lestari (SSL) dan pabrik CPO SSM. Kemudian PT AIP dengan kapasitas 30 ton per jam. Artinya saat ini produksi tandan buah segar di Kabupaten Seluma sudah meningkat seiring dengan kemampuan pabrik tersebut.
BACA JUGA:Ingin Magang Magang Ke Jepang , Ini Syaratnya...
BACA JUGA:Penyakit ISPA Di Seluma Capai 10.085 Kasus
Kemudian selain sedang dalam proses pembangunan pabrik minyak goreng. Saat ini di Kabupaten Seluma akan kembali dibangun pabrik Crude Palm Oil (CPO) tepatnya di Desa Riak Siabun, Kecamatan Sukaraja. Saat ini PT Bengkulu Panen Agro (BPA) sudah menyelesaikan Persetujuan Kesesuaian
Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR).
Dan sedang dalam proses Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Ukl).
Jika dibandingkan dengan pabrik CPO yang sudah berdiri dan beroperasi di Kabupaten Seluma, PT BPA terbilang pabrik dengan kapasitas menengah yaitu 15 ton per jam. Tetapi demikian, nilai investasi dari PT BPA ini mencapai Rp15,5 miliar.
"Ya sekarang sedang proses di Lingkungan Hidup (LH). Untuk PKKPR sudah selesai. Kita berharap nanti dengan banyaknya pabrik CPO ini dapat meningkatkan harga Tandan Buah Segar (TBS) di Kabupaten Seluma," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Pelayanan Terpadu satu Pintu (DPMPPTSP) Seluma Arlan Aksa, kemarin.
BACA JUGA:Daihatsu Xenia Review, Spesifikasi, Harga Terbaru 2024 Mobil Favorit Utama Bagi Kelurga
BACA JUGA: OPEC Merevisi Permintaan Minyak Dunia 2024 dan 2025, Alami Penurunan
Lanjutnya untuk pabrik minyak goreng PT Olin di Desa Padang Pelawi, Kecamatan Sukaraja saat ini sedang dalam proses pembahasan UKL di pemerintah Provinsi Bengkulu. Kemudian untuk pabrik CPO Rangga Janu yang dibangun berdekatan dengan PT Olin juga sedang pembahasan UKL di pemerintah Kabupaten Seluma. "Untuk PT Olin itu nilai investasinya Rp91 miliar. Rangga Janu juga Rp91 miliar. Sekarang sedang dalam proses pembahasan UKL," jelasnya.