Di sisi lain, sepuluh negara dengan peringkat terendah dalam indeks ini adalah Yaman (156), Libya (157), Iran (158), Argentina (159), Myanmar (160), Aljazair (161), Suriah (162), Sudan (163), Zimbabwe (164), dan Venezuela sebagai juru kunci di peringkat ke-165.
Masyarakat di negara dengan kebebasan ekonomi tinggi menikmati kemakmuran lebih besar, kebebasan politik dan sipil lebih luas, serta harapan hidup lebih panjang. Pada 2022, PDB per kapita di kuartil teratas mencapai US$52.877, jauh di atas US$6.968 di kuartil terbawah. Kemiskinan ekstrem juga lebih rendah; hanya 1 persen populasi di kuartil teratas hidup dengan kurang dari US$2,15 per hari, dibandingkan 30 persen di kuartil terbawah.
Lebih lanjut, harapan hidup di negara kuartil teratas mencapai 80,5 tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan 64,9 tahun di kuartil terbawah.
“Saat orang bebas mengejar peluang dan merdek membuat pilihan ekonomi sendiri, mereka hidup lebih makmur, bahagia, dan sehat,” pungkas Mitchell.
Fraser Institute menyusun laporan tahunan EFW bekerja sama dengan Economic Freedom Network, jaringan lembaga riset dan pendidikan independen di hampir 100 negara dan wilayah. Laporan ini adalah referensi utama kebebasan ekonomi dunia, dengan lebih dari 14.000 kutipan dan hampir 1.000 studi akademik terpublikasi menggunakan data ini.