"Kerajaan Tarumanegara merupakan Kerajaan tertua kedua di Indonesia didirikan oleh Raja Dirajaguru Jayasingawarman"
Sejarah Indonesia. Radar Seluma. Disway.id - Indonesia sebelum Merdeka merupakan sebuah Kesultanan dan Kerajaan yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara Kerajaan-kerajaan tersebut terbentuk sejak 400 Masehi adapun Kerajaan yang tertua yaitu Kerajaan Kutai Martadipura di Kalimantan Timur.lalu Kerajaan tertua kedua di Indonesia yaitu Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat.
Bagaimana kisah sejarah terbentuknya Kerajaan Tarumanegara siapa saja Raja-raja yang berkuasa serta apa saja bukti sejarah yang menjadi Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara ayoo kita cari tau melalui Radar Seluma. Disway.id
Kerajaan Tarumanegara pernah menduduki wilayah Jawa Barat, yaitu daerah dekat Sungai Citarum. Kerajaan Tarumanegara merupakan Kerajaan Hindu yang tertua kedua di Indonesia setelah Kerajaan Kutai Martadipura di Kalimantan Timur.
Kerajaan Tarumanegara adalah Kerajaan bercorak Agama Hindu tertua di Pulau Jawa yang berkuasa sekitar tahun 358 sampai abad ke-7 Masehi.
Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh seorang pemuka Agama Hindu yang di sebut Maharesi atau Pendeta, yaitu Raja Dirajaguru Jayasingawarman.
Raja Dirajaguru merupakan Maharesi atau Pendeta berasal dari Salankayana, India, yang mengungsi ke Indonesia karena Kerajaan asalnya ditaklukkan oleh Kerajaan Magadha.
Ia merupakan pemimpin para pengungsi asal Kerajaan Palawa dan Calanjaya yang ingin mencari perlindungan akibat peperangan besar yang terjadi di India.
Sehingga pelariannya Raja Dewawarman VIII Raja Salakanegara memutuskan untuk membangun pemukiman baru di dekat Sungai Citarum lalu pemukiman tersebut diberi nama Tarumadesya atau Desa Taruma
Tarumadesya atau Desa Taruna semakin berkembang hingga menjadi kota karena memiliki banyak pengunjung.
Pada Prasasti Ciaruteun terdapat tulisan yang isi yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berbunyi
''Inilah tanda sepasang kaki seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia sang Purnawarman, Raja di Negeri Taruma, Raja yang gagah berani di dunia"
Namun, apa yang tercantum dalam prasasti Kerajaan Tarumanegara bukanlah satu-satunya yang menggambarkan penyebutan Raja seperti dewa. Penggambaran ini juga tercantum di Prasasti lainnya.
Yang sedikit berbeda adalah Situs Pasir Angin yang terletak di Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, tepatnya di bukit kecil sebelah utara daerah aliran Sungai Cianten.
Di situs ini ditemukan berbagai artefak, seperti artefak kaca, artefak perunggu, artefak besi, artefak emas, tembikar, porselin, keramik dari batu-batuan, dan topeng emas.
Selain itu ada Prasasti Ciareteun, ditemukan di Ciampea, Bogor, Prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di sebelah Barat kota Bogor, Prasasti Kebon Kopi, ditemukan di kampung Muara Hilir, Cibungbulang.
Prasasti Tugu, ditemukan di daerah Tugu, Jakarta. Prasasti Pasir Awi, ditemukan di daerah Pasir Awi, Bogor.
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di daerah Bogor. Prasasti Cidanghiang atau Lebak.
Raja Jayasingawarman memberi nama Kerajaan nya Tarumanegara dari nama pohon tarum yang banyak tumbuh di daerah tersebut.
Jayasingawarman memerintah dari tahun 358 M sampai 328 M, dan setelahnya memutuskan untuk menjadi petapa, kepemimpinan Kerajaan Tarumanegara lalu dilanjutkan oleh Raja Dharmayawarman.
Tak banyak sumber sejarah yang menyebut masa kepemimpinan Raja Dharmayawarman (382-395 M), catatan sejarah justru banyak menyebut kepemimpinan Raja ketiga yaitu Purnawarman sebagai Raja yang berhasil membawa Kerajaan Tarumanegara mencapai kejayaan. (djl) Bersambung Part Dua