September 2024, Inflasi Indonesia Melandai ke 1,84% yoy! Papua Pegunungan Tertinggi

Kamis 03-10-2024,08:16 WIB
Reporter : Jeffri Ginting
Editor : Jeffri Ginting

 

JAKARTA, Radarseluma.Disway.Id,-  September 2024 ini, inflasi tahunan Indonesia hanya di 1,84% yoy, turun dari 2,12% yoy pada Agustus 2024.

Tingkat inflasi tersebut lebih rendah dari inflasi tahunan yang terjadi pada September 2023 sebesar 2,28% yoy. Berdasarkan komponennya, inflasi inti pada September 2024 meningkat ke 2,09% yoy (vs. 2,02% yoy pada Agustus 2024) dan memiliki andil inflasi sebesar 1,34%.

 

BACA JUGA:Satreskrim Polres Seluma Gelar Perkara Oknum PPPK, Begal Payudara

BACA JUGA: 180 Nelayan Sudah Dapat Surat Rekomendasi Disperindag Seluma, Beli BBM Subsidi

Secara bulanan, Indonesia mengalami deflasi sebesar -0,12% mom pada September 2024 atau melebar dari deflasi -0,03% mom yang tercatat di bulan Agustus 2024.

Deflasi yang terjadi pada September 2024 merupakan deflasi kelima kalinya pada tahun ini sejak bulan Mei 2024. Berdasarkan sektor, sektor makanan, minuman, dan tembakau kembali mencatatkan deflasi terbesar sebesar -0,59% mom di bulan September 2024 (vs. -0,52% mom di bulan Agustus 2024) dan memiliki andil deflasi sebesar -0,17% mom.

 

Berdasarkan provinsi, Provinsi Papua Pegunungan mengalami inflasi tahunan tertinggi sebesar 4,14% yoy pada September 2024.

Posisi Provinsi Papua Pegunungan sebagai provinsi dengan inflasi tertinggi tidak berubah dibandingkan dengan Agustus 2024 dengan tingkat inflasi mencapai 5,05% yoy. Kami melihat, tingginya tingkat inflasi di Provinsi Papua Pegunungan dapat disebabkan oleh pemekaran provinsi dan permasalahan distribusi barang dan jasa.

 

BACA JUGA:VCI Global Memperoleh Investasi Tambahan Sebesar US$30 Juta dari Alumni Capital LP

Kami memperkirakan tingkat inflasi pada akhir tahun 2024 sebesar 2,57%, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 2,61%.

IHK bulanan telah mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut, yang utamanya disebabkan oleh penurunan harga pangan di tengah peningkatan produksi dan panen di berbagai daerah. Dari sisi harga energi, penurunan harga minyak global akan mendorong harga bahan bakar minyak (BBM) domestik untuk tetap terkendali. Kami melihat bahwa inflasi domestik akan tetap rendah sepanjang tahun ini. Di sisi lain, potensi peningkatan inflasi dapat muncul dari pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan berlangsung dua kali lebih besar dibandingkan tahun 2019.

Kategori :