Di area pameran komoditas impor di sebuah gudang penyimpanan di Erenhot, terdapat berbagai macam barang impor Mongolia di rak-rak, mulai dari madu, tepung terigu, dendeng sapi, bubuk teh susu, dan wol unta hingga kasmir.
Gu Xiaojing, warga Erenhot, sering berbelanja di supermarket impor Yaojin. Karena cuaca akhir-akhir ini semakin dingin, ia membeli pelindung lutut dari wol Mongolia dan sarung tangan dari kulit domba dari toko tersebut.
“Kami suka madu Mongolia dan tepung terigu,” katanya.
Li Wei, manajer supermarket, mengatakan bahwa barang-barang Mongolia sangat populer di toko tersebut, yang juga menawarkan komoditas yang diimpor dari Jepang, Prancis, dan Jerman.
Popularitas barang-barang Mongolia juga telah mendorong perusahaan-perusahaan Mongolia untuk memperluas bisnis mereka di Tiongkok. Misalnya, merek kasmir terkenal GOBI Cashmere memiliki toko-toko utama di Erenhot dan Xilinhot di Daerah Otonomi Mongolia Dalam.
BACA JUGA:TPI Pasar Bawah BS, Aset DKP Provinsi Bengkulu
Perdagangan Bilateral
Bekerja di Erenhot, Tuxig yang berusia 28 tahun asal Ulaanbaatar berbicara bahasa Mandarin dengan lancar.
Ia pertama kali datang bekerja di Erenhot pada bulan Juni 2018, dan kembali ke Mongolia pada awal tahun 2020 untuk menikah dan memulai keluarga. Ia kembali ke Erenhot tahun lalu bersama suami dan anak-anaknya untuk melanjutkan pekerjaan di bidang perdagangan, dengan spesialisasi pengadaan mesin, peralatan, dan suku cadang Tiongkok untuk perusahaan pengolahan pertanian di Ulaanbaatar.