" Sementara ini data terbaru capai 327 kasus DBD di Kabupaten Seluma yang terdata dai Dinkes" ungkapnya, Kamis (12/9).
Sedangkan untuk penanganan DBD ini Dinkes Seluma terus gencar melakukan fogging dan pembagian bubuk Abate. Namun hal tersebut belum cukup karena kesadaran masyarakat untuk memelihara lingkungan bersih juga upaya pemberantasan DBD.
Selain dibagikan dilapangan, bubuk abate tersebut juga disediakan di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Seluma, agar dapat ditaburkan ke tempat penampungan air milik warga.
"Saat ini untuk abate tersedia di semua Puskesmas di Seluma, itu diberikan secara cuma-cuma atau gratis. Kami juga masih intensif melakukan pengasapan (fogging) di wilayah desa atau kelurahan yang terdapat kasus DBD, tetapi itu sifatnya hanya sementara," terangnya.
BACA JUGA:Seluma Dapat Bantuan Bus Tayo
BACA JUGA:Takut Diabetes, Ini 8 Cara agar Nasi Putih Rendah Gula
Ia menambahkan, setiap kepala keluarga (KK) akan diberikan bubuk abate secukupnya sesuai kebutuhan, mengingat dosis bubuk abate yang akan ditaburkan ke tempat penampungan air paling banyak setengah sendok makan.
"Untuk dosisnya penaburan bubuk abate cukup setengah sendok makan untuk penampungan air pada umumnya,"ujarnya.
Selain itu menurutnya selain pemberian bubuk abate, yang paling penting menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitar.
Dan keluarga pasien yang memiliki kasus DBD, harap melapor ke Dinkes atau faskes terdekat agar langsung disemprotkan fogging disekitar area rumahnya untuk mencegah penyebaran nyamuk.(ndo)