Belanja subsidi non-energi tercatat Rp21,46 triliun, atau 22,16% dari pagu. Realisasi tersebut didominasi oleh subsidi kredit program Rp10,12 triliun atau 47,16% dari total realisasi subsidi non energi. Subsidi pupuk menyusul sebagai kontributor kedua terbesar yang mencapai Rp6,31 triliun atau 29,40% terhadap realisasi subsidi non energi.
BACA JUGA:Hero Asasin Jangan Sampai Lepas! Inilah Beberapa Hero Assassin yang Meta di Rank Tinggi Saat Ini!
BACA JUGA: Badan Kesbangpol BS Keliling, Imbau Warga Pasang Bendera
Ke depan, pemerintah Indonesia perlu menyalurkan bantuan sosial dan subsidi secara terukur dan hati-hati sehingga benar-benar dinikmati masyarakat yang membutuhkan.
Oleh karenanya, untuk mendukung penyaluran yang tepat sasaran, pemerintah perlu terus memperbaiki kualitas Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai basis penyaluran bantuan.
BACA JUGA:Mitsubishi Hadirkan Promo Spesial Khusus untuk Pembeli Pajero Sport Teebaru, Survei Gratis
BACA JUGA:Cara Menghilangkan Data Saat Meminjam Di Pinjol
Penyaluran bansos dan subsidi juga perlu direalisasikan secara efektif dan sesuai dengan target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, sehingga dapat menjaga defisit fiskal di bawah 3% terhadap produk domestik bruto (PDB). (apw)