Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) terus berupaya mengentaskan mising idar. Untuk mewujudkan Kabupaten Kota Sehat (KKS) salah satunya dengan mewujudkan Open Defecation Free (OD) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan. Namun pihak Dinkes mengaku upaya tersebut tidak mudah, sebab masih banyak masyarakat BS yang masih tidak peduli akan ODF karena sebuah kebiasaan. Contohnya meskipun rumah warga sudah memiliki WC namun pembuangan kotoran atau tinja tetap di sungai atau ke tempat yang tidak sewajarnya.
"Hasil pengecekan di lapangan memang masih banyak pembuang kotoran atau tinja dari WC warga pipanya ke sungai atau lebih parahnya ke jurang-jurang,"ungkap Kepala Dinkes BS, Didi Ruslan.
BACA JUGA:Festival Budaya Ayiak Manna di BS Resmi Ditutup, Asisten 2 Ajak Warga Senam Germas
BACA JUGA:Buang Sampah Pada Tempatnya, Dispar Ingatkan Pedagang
Ia menambahkan dari 11 kecamatan di BS masih belum ODF. Sehingga butuh solusi serius dalam mengentaskannya. Seperti di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Manna yang didekat SPBU ada pembuangan tinja dari masyarakat pipanya langsung ke jurang yang di bawahnya sungai dan sawah masyarakat. Bahkan, tidak hanya itu, di kecamatan Air Nipis dan Seginim pembuangan tinja masyarakat langsung ke sungai.
"Untuk di Kecamatan Kedurang Ilir masyarakat mengeluhkan sulitnya membuat sepiteng pembuangan tinja karena sulit menggali tanah yang berbatuan. Meskipun begitu, kita Dinkes optimis BS dapat mewujudkan ODF. Salah satunya dengan bekerja sama dengan OPD mewujudkan ODF. Salah satunya membuat sepiteng komunal untuk masyarakat. Sehingga dengan dapat diatasinya mising Idar dan BS dinyatakan telah ODF. Maka BS dapat dinyatakan KKS yang sesuai dengan harapan,"demikian Didi.(yes)