SELUMA - Masalah mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) UINFAS Bengkulu dengan masyarakat Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat saat ini berbuntut panjang. Pasalnya Kepala Desa Air Latak, Riswan telah melaporkan mahasiswa KKN UINFAS ke Polres Seluma pada Jumat, (12/7).
Bupati Seluma Erwin Octavian, SE menanggapi serius hal tersebut. Disampaikannya bahwa pemkab Seluma akan memanggil pihak Desa, mahasiswa KKN dan juga Kecamatan untuk di mediasi. Menurutnya masalah ini bisa terselesaikan dengan baik-baik.
" oke, jadi terkait masalah anak KKN di Desa Air Latak, kita akan memanggil dari pihak Desa dan Kecamatan terkait masalah ini. Dan kalau tidak ada perubahan Senin (hari ini) akan dipanggil pihak terkait untuk dilakukan mediasi agar masalah terselesaikan " jelas Bupati.
Sebelumnya masyarakat sesalkan dengan tingkah laku yang dilakukan oleh 11 orang Mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi ternama di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu yang sedang mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Air Latak, Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma
Pasalnya, masyarakat Desa Air Latak menyesalkan tingkah laku 11 Mahasiswa yang baru 10 hari menghuni Sekretariat KKN. 11 Mahasiswa tersebut malah memilih kabur meninggalkan Desa Air Latak, tanpa pamit dengan pemilik rumah yang dijadikan mereka sebagai Sekretariat.
Masalah ini menjadi tambah rumit lantaran ada dari statement Mahasiswa KKN yang viral di sosial media maupun media massa. Mengatakan bahwa, Kepala Desa Air Latak dan beberapa pihak lainnya di Desa Air Latak tersebut tidak mendengarkan dan mengabaikan laporan mahasiswa terkait gangguan yang dirasakan. Sehingga membuat mereka memutuskan untuk meninggalkan Desa Air Latak.