BACA JUGA:Kisah Nabi Yusuf Dibuang Ke Dalam Sumur, Mukjizat Allah Datang Nabi Yusuf Diselamatkan Kaum Khafilah
Penyusutan lahan panen padi menjadi faktor utama penurunan produksi pada semester pertama 2024. Pemerintah menyatakan bahwa terdapat permasalahan serius dalam produksi beras nasional. Penyebab utama penurunan produksi pada Januari-April 2024 adalah menyusutnya luas panen dibandingkan tahun 2023.
Luas panen pada periode Januari-April 2023 tercatat sebesar 4,2 juta ha, sedangkan pada periode yang sama tahun 2024 hanya mencapai 3,5 juta ha. Salah satu penyebab menyusutnya luas panen ini adalah berkurangnya jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) dari 33,11 juta
menjadi hanya 28,42 juta.
Faktor harga bahan baku dan pupuk yang tinggi masih menjadi isu dalam produksi beras di Indonesia.
Kami melihat bahwa komoditas beras menjadi salah satu penentu utama tingkat inflasi di Indonesia. Permasalahan di sektor pertanian ini dapat
mengindikasikan potensi inflasi yang meningkat. Office of Chief Economist masih mempertahankan proyeksi inflasi Indonesia pada Desember 2024 di level 3,2%.
BACA JUGA:Dinkes BS Ajak Tumbuhkan Gaya Hidup Sehat Melalui Aktifitas Fisik
BACA JUGA:136 Jemaah Haji Selamat Tiba di Kabupaten Bengkulu Selatan
Kami melihat kebijakan pemerintah memegang peran penting dalam menstabilkan harga dalam negeri melalui kebijakan seperti percepatan penanaman, subsidi pupuk, dan impor beras. (MO)