Konsorsium riset dan pengembangan ini menargetkan penggunaan anggaran senilai Rp. 5 Triliun lebih tersebut pada bidang bidang yang koheren dengan kebutuhan di masa mendatang, bukan hanya pada upaya penanggulangan namun juga mitigasi. Salah satunya adalah kanker serviks, Revata menerangkan bahwa angkanya terus naik namun tidak diiringi dengan kesadaran dari para penderita untuk melakukan tes kesehatan secara dini. Nantinya, selain kanker serviks, konsorsium ini juga akan fokus pada bidang genetika lain seperti Malaria, Tuberkulosis, HIV/AIDS hingga penyakit degeneratif lain seperti kanker dan kardiovaskular.
BACA JUGA:Juni, Perindo Tutup Pendaftaran Cakada di Seluma
Sebagai Fakultas yang baru terbentuk pada 2020 lalu ini, Fakultas Kedokteran Militer ini cukup gesit dalam membuat gebrakan gebrakan baru. Kampus yang berada dibawah Kementerian Pertahanan ini diharapkan dapat terus berkontribusi pada negeri ini, baik di era kepemimpinan saat ini maupun era Presiden Prabowo Subianto setelahnya. Agar negeri yang besar ini mampu berdikari dari hulu hingga hilir, utamanya di sektor vital seperti kesehatan.