Sebelumnya warga Desa Simpang mengeluhkan adanya jembatan milik Pemerintah kabupaten (Pemkab) Seluma yang sudah rusak parah sejak 2015 lalu dan masih dilalui pelajar untuk pergi bersekolah sehingga informasinya tersebar dan menjadi viral. Biasanya warga Desa Simpang menyeberangi sungai hanya dengan berjalan kaki, karena resiko melewati jembatan yang sudah tidak memiliki alas papan tentunya berbahaya.
Namun warga masih menggunakan jembatan sebagai alternatif menyeberangi sungai apabila sungai tersebut debit airnya tinggi. Kondisi jembatan tersebut saat ini hanya menyisahkan kerangka besi disisi kiri kanan jembatan dan bawah jembatan, tidak tersisa papan lagi sebagai lantai.
"Kita sangat mengharapkan kondisi jembatan dapat dibangun. Jangan janji-janji saja. Dari dulu kita hanya di janji-janjikan saja. Tetapi hingga saat ini tak kunjung ada perbaikan,".(ctr)