Gotong royong pembuatan jalan motor di sungai dilakukan oleh masyarakat Desa Simpang dengan mengunakan karung yang di isi pasir atau batu kerikil yang berada di sekitar lokasi sungai. Warga menyusun karung yang telah di isi oleh pasir atau batu kerikil di sepanjang sungai.
Akses jalan ini dibuat lantaran warga kesulitan saat ingin menuju ke desa mereka. Lantaran harus menyebrangi aliran sungai. Terlebih lagi, saat musim hujan. Warga tak dapat melintasi sungai lantaran kondisi air sungai yang besar.
"Ini inisiatif warga, untuk membuat jalan motor. Karena hingga saat ini akses jembatan yang tak kunjung diperbaiki," ujarnya.
Warga sangat menanti janji dari pihak Pemerintah yang mengatakan akan melakukan pembangunan akses jembatan. Dengan akan mendapatkan relokasi anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Yakni sebesar Rp 4,5 miliar.
Hanya saja, sampai saat ini belum ada realisasi dalam rencana pembangunan akses jembatan Simpang. Bahkan diketahui, jika warga juga telah menghibahkan dua lahan masing masing berukuran 6 x 6 meter disetiap ujung jembatan oleh dua orang warga Desa Simpang, yakni Aprinto dan Martono Suryadi.
Viral nya jembatan gantung di Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara beberapa waktu lalu memang sudah menjadi perhatian Kementerian PUPR. Nantinya ukuran jembatan yang direlokasi akan sama persis dengan jembatan yang dibangun sebelumnya, yakni dengan panjang 45 meter dan lebar akan lebih dari 1,5 meter.