4. Gangguan saraf (neuropati diabetik): Diabetes dapat merusak saraf-saraf di tubuh, terutama pada tangan dan kaki. Hal ini dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, nyeri, dan gangguan pada fungsi saraf .
5. Masalah pada sistem pencernaan: Diabetes dapat memengaruhi fungsi sistem pencernaan, seperti gastroparesis, yaitu kondisi di mana kerusakan saraf mengganggu kemampuan sistem pencernaan untuk memindahkan makanan dari lambung ke usus kecil .
6. Infeksi dan luka yang sulit sembuh: Diabetes dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, luka pada penderita diabetes cenderung sulit sembuh dan berisiko mengalami infeksi yang lebih serius.
Jadi sangat penting untuk mengelola diabetes dengan baik melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan pengobatan yang tepat.
Salah satu dampak Diabetes dapat mempengaruhi fungsi ginjal dalam jangka panjang. Tingginya kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, yang disebut nefron. Kerusakan pada nefron dapat mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring racun dan membuang kelebihan cairan dari tubuh. Akibatnya, protein yang disebut albumin dapat terbuang ke dalam urine, dan tekanan darah tinggi (hipertensi) juga dapat terjadi.
BACA JUGA:Kepopuleran Pantai Bali Memilki Keindahan Tersendiri Menjadi Favorit Para Wistawan
BACA JUGA:Di Facebook Ada Grup Kembalikan Tombol Higgs Domino Island! sudah Terbukti Tombol Kirim Kembali?
Diabetes juga dapat menyebabkan nefropati diabetik, yaitu kondisi di mana diabetes menyebabkan kerusakan pada nefron. Nefropati diabetik dapat menyebabkan peningkatan risiko gagal ginjal. Faktor-faktor seperti kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) dan hipertensi yang tidak terkontrol dapat berkontribusi pada kerusakan ginjal pada penderita diabetes.